Palembang, rakyatpembaruan.com – Kilang Pertamina Plaju mengimplementasikan salah satu dari rangkaian kegiatan pembinaan dan pembimbingan kepada Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Palembang. Kegiatan yang dimaksud berupa “Pelatihan Menjahit Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Program Palembang Terampil (PATRA) Academy” yang turut bekerjasama dengan instruktur dari UPTD BLKPPKT Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Selatan. Melalui kerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan (Kanwil Kemenkumham Sumsel) ini, Kilang Pertamina Plaju mewujudkan program PATRA (Palembang Terampil) Academy yang bertujuan untuk memberikan pelatihan, sertifikasi, hingga pembuatan unit usaha kepada WBP.
Kegiatan ini diawali dengan pembuatan kerajinan anyaman tali meiwa yang bekerjasama dengan mitra binaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan atau _Corporate Social Responsibility_ (TJSL/CSR) dari masyarakat Ring 1 perusahaan, yaitu: Kelompok Perajin Anyaman Dahlia Mandaya, Kelurahan Baguskuning, Kecamatan Plaju, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
Kilang Pertamina Plaju telah menaruh perhatian pada isu kelompok minoritas yang merupakan bagian dari kelompok rentan, khususnya perempuan. Narapidana perempuan pilihan Kilang Pertamina Plaju untuk dilakukan _upskilling_ adalah mereka dengan kriteria tempat tinggal di wilayah Ring 1 perusahaan (Kecamatan Plaju, Kota Palembang dan Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin).
Untuk menghindari potensi kerentanan sosial pasca keluar dari lembaga pemasyarakatan, Kilang Pertamina Plaju memersiapkan WBP agar lebih mandiri dan dapat kembali dalam kehidupan sosial bermasyarakat secara lebih mudah bahkan mampu membuka peluang usaha yang dapat menyerap tenaga kerja dari sekitarnya.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Refinery Unit III Plaju, Siti Rachmi Indahsari yang berkesempatan memberikan sambutan pada pembukaan acara menyatakan “Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan keterampilan dan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan semangat untuk para WBP agar tidak menyerah dan senantiasa terus berjuang hingga mampu menjadi aktor perubahan ketika telah keluar dari lapas”.
Dalam kesempatan yang sama, Bapak Dadi Mulyadi, Bc.IP., S.H., M.H selaku Kepala Divisi Permasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sumsel mengungkapkan “Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kilang Pertaina Plaju atas komitmennya dalam mendukung dan membantu kami secara nyata, membina, hingga membimbing Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) secara tuntas”.
Kegiatan ini turut berkontribusi pada implementasi SDGs Tujuan 1, yaitu: Tanpa Kemiskinan dan yang lebih spesifik pada target 1.4 (Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua laki-laki dan perempuan, khususnya masyarakat miskin dan rentan, memiliki hak yang sama terhadap sumber daya ekonomi, serta akses pelayanan dasar, kepemilikan kontrol atas tanah dan bentuk kepemilikan lain, warisan, sumber daya alam, teknologi baru, dan jasa keuangan yang tepat, termasuk keuangan mikro).
Kegiatan yang mendukung aspek sosial, khususnya peningkatan keterampilan, kemandirian, dan kemampuan kelompok perempuan ini turut menjadi bentuk perwujudan ESG (Environmental, Social, Governance).
(adi/rp)