Syahrul mengunjungi lokasi pelaksanaan acara Gelar Bawang Merah dan Cabai Murah di kawasan Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) Ragunan. Dengan mengenakan polo shirt hitam dan sepatu olahraga, dirinya kompak tampil sporty bersama dengan Komisi IV DPR RI Alien Mus dan Maria Lestari. Tak lupa kacamata hitam dan jaket merah berlambangkan logo garuda di dada kirinya melengkapi penampilannya pada pagi hari itu. Mereka bertiga turun dari mobil Toyota Hiace hitam pada pukul 09.15.
Dipandu oleh Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto, Syahrul menyisiri satu demi satu booth mulai dari bawang merah hingga cabai-cabaian. Kedatangannya pun di sambut oleh Andi dan Siswanto selaku Ketua dari Petani Temanggung dan Wonosobo.
“Stok aman pak,” ujar Andi Ketua Korporasi Petani Temanggung-Wonosobo kepada Syahrul saat ditanya mengenai ketersediaan cabai di Wonosobo, Minggu (19/06/2022).
Andi menambahkan, memang betul kondisi cuaca saat ini terbilang ekstrem dengan curah hujan yang tinggi. Meski begitu, hal itu tidak terlalu mengganggu produksi cabai di wilayah atas, berbeda dengan di wilayah bawah yang terkena permasalahan seperti serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).
Di sisi lain, pendampingan yang dilakukan Kementan melalui Food Estate sangat membantu para petani dalam menghadapi situasi seperti itu sehingga ketersediaan cabai dan bawang bisa stabil, bahkan meningkat.
“Saya tanya produksimu turun, naik atau sedang?,” ujar Syahrul.
“Alhamdulillah naik pak. Naik banget. Sumpah demi Allah,” jawab Siswanto dengan lantang
Dalam acara ini, sebanyak 1.2 ton cabai dan 15 ton bawang merah yang merupakan hasil panen langsung dari lokasi Food Estate Hortikultura didatangkan langsung dari Temanggung dan Wonosobo.
Acara ini dihadiri oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto dan Anggota Komisi IV DPR RI yakni Alien Mus dan Maria Lestari. Tidak hanya itu, para eselon 1 yang juga turut hadir antara lain Sekretaris Jendral Kasdi Subagyono, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Ali Jamil, Dirjen Peternakan dan Penyakit Hewan Nasrullah, dan Kepala Badan Litbang Pertanian Fadjry Djufry.