“Ada gandumnya tapi harga mahal banget. Kita impor terus nih. Kalau saya sih nggak setuju jelas. Kita apapun kita makan singkong saja, sorgum saja, dan makan saja sagu,” katanya dalam webinar online di Youtube Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Selasa (9/8/2022).
Syahrul mengatakan sebenarnya stok gandum ada, tetapi saat ini belum bisa keluar dari negara produksinya yang besar yakni Ukraina. Tak main-main jumlah gandum yang nggak bisa keluar sebanyak 180 juta ton.
“Hati-hati yang makan mie banyak dari gandum besok harga naik tiga kali lipat itu. Jadi mohon maaf saya bicara ekstrem saja,” ucapnya.
Menurut Syahrul, tantangan berkaitan dengan mahalnya harga gandum diakui menjadi tantangan Kementerian Pertanian.
“Ya gitulah ini yg hadapi tantangan ini nggak kecil terutama di Kementan. Kita lawan yuk, kalau udah bicara gini capek saya,” tutupnya.
(das/das/detik)