Dilansir AFP, Senin (6/5/2024), demonstrasi diikuti oleh kalangan aktivis, orang-orang sayap kanan di parlemen, sayap kiri, serikat buruh, dan anak-anak muda pada Minggu (5/5) waktu setempat.
Lebih dari 800 kelompok dan tokoh melancarkan seruan demonstrasi, termasuk partai sayap kiri France Unbowed (La France Insoumise) dan Partai Sosialis. Menurut Kementerian dalam negeri, sekitar 10.880 orang berdemonstrasi di seluruh Perancis, termasuk 2.500 di Paris.
Pengunjuk rasa banyak membawa umbul-umbul protes, serta berteriak, “Anti-patriarki, anti-kapitalisme, solidaritas dengan kaum trans di seluruh dunia.”
“Saat ini, ada kebutuhan mendesak untuk membela hak-hak semua orang di saat politisi ‘sayap kanan’ dan ‘sayap kanan jauh’ menyerang hak-hak kaum trans dan menyebarkan informasi palsu tentang anak-anak yang mengidentifikasi diri sebagai trans,” kata organisator demonstrasi, tanpa menyebutkan namanya.
Protes tersebut menyusul laporan senator dari partai Republik berhaluan kanan-tengah tentang anak-anak transgender. Kelompok hak asasi trans mengatakan laporan tersebut memungkinkan kembalinya ‘terapi konversi’ – sebuah klaim yang dibantah oleh penulisnya. Berdasarkan laporan tersebut, para legislator menyusun rancangan undang-undang yang dijadwalkan untuk diperdebatkan pada 28 Mei.
Para pengunjuk rasa juga mengecam buku terbaru “Transmania”, yang mereka sebut transfobia. Penulisnya menyangkal tuduhan tersebut dan mengecamnya sebagai upaya untuk melakukan sensor. Mereka mengatakan buku itu adalah sebuah “investigasi terhadap penyalahgunaan identitas transgender”.