Murahnya Tes PCR di India, Kesaksian Mahasiswa Indonesia

0
Ilustrasi tes PCR (Foto: dok. IntibiosLab)

Jakarta -Harga tes polymerase chain reaction (PCR) di India jadi sorotan warga Indonesia. Sebab, harga tes PCR di Negara Anak Benua jauh lebih murah dibandingkan di Indonesia. Murahnya harga tes PCR di India itu pun didukung kesaksian mahasiswa Indonesia di sana.

Kesaksian itu disampaikan Moh Agoes Aufiya, mahasiswa asal Indonesia yang saat ini mengenyam pendidikan S3 di Jawaharlal Nehru University, New Delhi. Agoes mengungkapkan harga tes PCR di India hanya berkisar Rp 100 ribu. Angka tersebut jika menggunakan kurs Rp 200 per rupee.

“Ini bener. Sebagaimana pemberitaan yang baru-baru harga tes PCR di India Rp 96 ribu, di Indonesia Rp 900 ribu. Harga ini bisa saya katakan hampir di sebagian besar. Kurang-lebih sekitar seratusan ribu sekarang di India, terkhusus di ibu kota India, New Delhi,” kata Agoes kepada detikcom, Jumat (13/8/2021).

Agoes pun sudah memiliki pengalaman tes PCR di India. Namun kala itu tes yang diikutinya gratis dari pemerintah India. Menariknya, kata Agoes, meski gratis, hasil tes yang dia lakukan keluar dalam jangka waktu tak lebih dari 24 jam.

“Saya dari awal COVID-19 sampai sekarang baru sekali tes RT-PCR dan itu saya lakukan gratis melalui pemerintah India. Pada saat itu saya berjalan di Metro Station, di stasiun MRT. Nah, di situ diadakan tes gratis. Dan itu gratis dengan hasilnya kurang dari 24 jam, dan itu RT-PCR,” ungkap dia.

Agoes kemudian menceritakan pengalaman salah satu temannya yang tinggal di Hyderabad, India. Pada akhir bulan lalu, temannya membayar 500 rupee untuk tes PCR. Jika dikurskan ke rupiah menggunakan kurs hari ini, yang berada di angka sekitar Rp 193,55, maka 500 rupee setara dengan Rp 96.772,95.

“Tapi teman saya terakhir yang berasal dari Hyderabad sekitar akhir bulan lalu, dia melakukan tes 500 rupee atau Rp 100 ribu,” ujarnya.

Mahasiswa jurusan hubungan internasional itu mengungkapkan pemerintah India memang terus menurunkan harga tes PCR di India sejak COVID-19 melanda. Di Mumbai, misalnya, jika datang ke laboratorium atau rumah sakit, harga tes PCR sebelumnya di angka 700 rupee. Kini, harga tersebut turun menjadi 500 rupee. Bahkan, kata Agoes, ada laboratorium yang menawarkan tes PCR dengan harga 299 rupee.

“Kalau saya lihat trennya, memang semuanya itu ada sedikit perbedaan saja. Yang jelas, dari awal COVID-19 hingga sekarang, itu terjadi penurunan harga. Kalau saya cek beberapa harga, teman saya yang ada di negara bagian Telangana, khususnya di Kota Hyderabad, itu 500 rupee, Rp 100 ribu ya. Dan di Maharashtra atau Mumbai gitu ya, itu pun harganya juga turun dari 700 rupee atau Rp 140 ribu menjadi Rp 100 ribu juga jikalau kita datang ke laboratoriumnya,” papar Agoes.

Sementara itu, lanjut Agoes, jika menggunakan layanan home service, warga cukup membayar 800 rupee atau sekitar Rp 160 ribu untuk tes PCR. Namun, kata dia, harga itu cukup bervariasi di sejumlah daerah. Di Mumbai, misalnya, harga berkisar 750 rupee. Sedangkan di Delhi, harga tes PCR di rumah berkisar 700 rupee.

“Kalaupun petugasnya datang ke rumah itu 980 rupee atau Rp 200 ribu di harga lama, dan direvisi lagi menjadi 800 rupee atau Rp 160 ribu. Jadi saya boleh katakan di sini untuk harga itu memang di kisaran Rp 100 ribu dan mendekati Rp 200 ribu,” tutur dia.

Produksi Sendiri

Menurut Agoes, ada sejumlah alasan kenapa harga tes PCR di India jauh lebih murah dari Indonesia. Pertama, hal itu karena India memproduksi sendiri alat tes PCR.

“Kenapa murah? Karena India bisa melakukan produksi sendiri terkait alat tes PCR itu sendiri. Bayangkan ada setidaknya sekitar 30 perusahaan manufaktur dalam negeri yang bisa memproduksi 30-an juta dalam satu bulan,” kata Agoes.

Selain itu, kata Agoes, pemerintah India menentukan harga jual tes RT-PCR. Dia mengatakan pemerintah India juga membuka liberalisasi impor tes PCR selama pandemi ini.

“Selain itu, pemerintah India menentukan harga jual untuk tes RT PCR, terlebih yang dilakukan oleh laboratorium atau rumah sakit swasta. Dan pada saat terjadi tsunami COVID-19 pemerintah India pun juga membuka liberalisasi impor tes RT-PCR dengan negara lain, dengan tidak memperketat persyaratannya, selama masih diakui peralatan tes RT PCR tersebut oleh negara-negara tertentu dari Kemenkesnya, termasuk WHO, Brasil, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan negara-negara Eropa,” papar dia.

India Terus Turunkan Harga Tarif Tes PCR

Pemerintah India memang terus menurunkan harga tes PCR di negaranya. Salah satunya di Delhi. Pemerintah Delhi bahkan menurunkan tarif maksimum tes PCR hingga 300 rupee sampai 700 rupee.

Penurunan harga tes PCR itu disampaikan Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal. Kejriwal turut mengunggah dokumen yang menunjukkan tarif tes PCR tersebut, di mana untuk tes mandiri harga tertinggi, yakni 500 rupee.

“Pemerintah Delhi secara drastis mengurangi tarif tes Corona. Ini akan membantu orang biasa,” ujar Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal melalui Twitter pada 4 Agustus 2021.

Tak hanya itu, pemerintah Delhi juga menginstruksikan seluruh laboratorium swasta untuk memastikan bahwa pemprosesan sampel, pembagian laporan, dan pembaruan di portal COVID-19 semuanya diselesaikan dalam waktu 24 jam setelah pengumpulan sampel.

(mae/mae/detik)