Latihan militer “Steadfast Defender 2024” ini akan berlangsung hingga akhir Mei dan melibatkan unit-unit dari seluruh 31 negara anggota NATO ditambah calon anggota Swedia, kata Jenderal Amerika Serikat (AS) Christopher Cavoli, Panglima Tertinggi Sekutu Eropa NATO, kepada wartawan pada Kamis (18/1) waktu setempat.
Dilansir kantor berita AFP, Jumat (19/1/2024), latihan tersebut, yang terdiri dari serangkaian latihan individu yang lebih kecil, akan berlangsung dari Amerika Utara hingga sisi timur NATO, dekat perbatasan Rusia.
Latihan ini akan melibatkan 50 kapal angkatan laut, 80 pesawat dan lebih dari 1.100 kendaraan tempur.
Latihan tersebut – yang terbesar sejak latihan Reforger pada Perang Dingin tahun 1988 – akan digelar seiring NATO merombak pertahanannya dalam menghadapi perang Rusia melawan Ukraina.
Aliansi pimpinan AS telah mengirimkan ribuan tentara ke sisi timurnya dan menyusun rencana paling luas sejak runtuhnya Uni Soviet untuk melindungi diri dari serangan Rusia.
Laksamana Rob Bauer, ketua komite militer NATO, mengatakan skala latihan tersebut menunjukkan kesiapan baru aliansi tersebut.
Bauer juga memperingatkan bahwa masyarakat sipil di negara-negara anggota NATO perlu lebih mempersiapkan diri menghadapi potensi perang dengan Rusia di masa depan.
“Kita harus menyadari bahwa kita tidak bisa hidup dalam damai dan itulah sebabnya kita punya rencana, itulah sebabnya kita bersiap menghadapi konflik,” katanya.
“Kami tidak mencari konflik apa pun, namun jika mereka menyerang kami, kami harus siap,” imbuhnya.
(ita/detik)