Kebakaran hutan di pantai barat pulau Maui, Hawaii — yang dipicu oleh angin kencang dari badai di dekatnya — terjadi pada Selasa (8/11) lalu dan dengan cepat melanda kota tepi pantai Lahaina.
Dilansir kantor berita AFP, Jumat (11/8/2023), api bergerak sangat cepat sehingga banyak yang lengah, terjebak di jalanan atau melompat ke laut dalam upaya putus asa untuk menyelamatkan diri.
“Tampak seperti seseorang datang dan baru saja mengebom seluruh kota. Ini benar-benar hancur,” kata Brandon Wilson dari Kanada, yang melakukan perjalanan ke Hawaii bersama istrinya untuk merayakan ulang tahun ke-25 mereka, tetapi kini berada di bandara untuk terbang meninggalkan Hawaii.
Kebakaran hutan ini terjadi menyusul peristiwa cuaca ekstrem lainnya di Amerika Utara pada musim panas ini, dengan kebakaran hutan yang memecahkan rekor masih berkobar di Kanada dan gelombang panas yang melanda wilayah AS barat daya.
Eropa dan sebagian Asia juga mengalami suhu yang melonjak, dengan kebakaran besar dan banjir yang mendatangkan malapetaka.
“Apa yang kita lihat hari ini adalah bencana besar…kemungkinan bencana alam terbesar dalam sejarah negara bagian Hawaii,” kata Gubernur Josh Green.
“Pada tahun 1960 kita memiliki 61 korban jiwa ketika gelombang besar datang melalui Big Island,” ujarnya pada hari sebelumnya, mengacu pada tragedi yang melanda setahun setelah Hawaii menjadi negara bagian AS ke-50.
“Kali ini, kemungkinan besar total kematian kita akan melebihi itu secara signifikan,” imbuhnya.
Para pejabat Maui County mengatakan tepat setelah pukul 21:00 Kamis (10/8) waktu setempat, bahwa korban jiwa mencapai 55 orang. Para petugas pemadam kebakaran saat ini masih memerangi kobaran api di kota yang berfungsi sebagai ibu kota kerajaan Hawaii pada awal abad ke-19 itu.
“Bangunan yang kita semua nikmati dan rayakan bersama selama beberapa dekade, selama beberapa generasi, hancur total,” ujarnya.
Ribuan orang kehilangan tempat tinggal dan Green mengatakan operasi besar-besaran sedang dilakukan untuk mencari akomodasi.
“Kami perlu menampung ribuan orang,” tuturnya dalam konferensi pers.
Presiden Joe Biden pada hari Kamis (10/8) waktu setempat menyatakan kebakaran itu sebagai “bencana besar”.
Ribuan orang telah dievakuasi dari Maui, dengan 1.400 orang menunggu di bandara utama di Kahului semalaman, berharap bisa keluar.
Otoritas Maui County telah meminta para pengunjung untuk pergi “secepat mungkin”, dan mengatur bus-bus untuk memindahkan pengungsi dari tempat penampungan ke bandara.
(ita/detik)