Seperti dilansir Reuters dan kantor berita TASS, Senin (4/9/2023), perintah penarikan para Duta Besar itu diumumkan ke publik oleh kantor kepresidenan Nigeria pada Sabtu (2/9) waktu setempat.
“Presiden Bola Tinubu telah menginstruksikan penarikan seluruh Duta Besar karier dan non-karier dari pos tugas mereka di seluruh dunia,” demikian pernyataan yang dirilis kantor kepresidenan Nigeria.
Wakil Tetap Nigeria pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York dan Jenewa mendapat pengecualian dari penarikan tersebut, mengingat akan digelarnya Sidang Majelis Umum PBB pada akhir bulan ini.
Juru bicara kepresidenan Nigeria, Ajuri Ngelale, secara terpisah menjelaskan bahwa penarikan para Duta Besar dari pos diplomatik mereka di seluruh dunia diperintahkan Tinubu setelah melakukan ‘studi cermat’ terhadap situasi di kantor-kantor Kedutaan Besar dan Konsulat Nigeria di berbagai negara.
“Presiden bertekad untuk memastikan bahwa efisiensi dan kualitas kelas dunia, untuk selanjutnya, akan menjadi ciri khas pemberian layanan asing dan domestik kepada warga negara, para resident dan calon pengunjung,” ucap Ngelale dalam pernyataannya.
Dalam pernyataan terpisah, seperti dilansir AFP, Menteri Luar Negeri (Menlu) Nigeria Yusuf Maitama Tuggar mengatakan bahwa penarikan semua Duta Besar karier dan non-karier dari berbagai negara itu meningkatkan prospek adanya utusan baru yang ditunjuk atau utusan lama yang dipindahkan ke pos diplomatik lainnya.
Sejak menjabat pada Mei lalu, Tinubu telah mengumumkan serangkaian langkah reformasi yang bertujuan untuk merevitalisasi perekonomian dan memacu investasi. Langkah reformasi Tinubu itu dinilai sebagai langkah paling berani di Nigeria dalam beberapa dekade terakhir.
Namun inisiatif-inisiatif yang diambil Tinubu telah menyebabkan lonjakan biaya hidup dalam jangka pendek.
Tinubu dijadwalkan melakukan pembicaraan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di sela-sela menghadiri Sidang Majelis Umum PBB nanti. Dia juga dijadwalkan bertemu dengan jajaran pemimpin dunia, seperti dari Brasil, India, Korea Selatan (Korsel) dan Jerman, dalam KTT G20 di India bulan ini.
(nvc/ita/detik)