PENULIS: Frima Yudi, (Mahasiswa Magister Administrasi Publik Universitas Sriwijaya)
PENGEMBANGAN Organisasi atau biasa disebut organization development (OD) juga dipandang sebagai sebuah proses, bukan solusi mutlak dari sebuah masalah organisasi. Proses ini bisa berjalan lama dan berkelanjutan, di dalamnya terdapat berbagai proses identifikasi dan evaluasi.
Perubahan dalam organisasi merupakan isu penting dalam suatu perusahaan, perubahan dapat memberikan kesempatan bagi organisasi untuk meningkatkan kinerja dari yang sebelumnya. Banyak hal yang dapat menjadi penyebab sebuah organisasi akan berubah, diantaranya adalah karena perusahaan perlu untuk merespon terhadap lingkungan bisnis yang selalu berubah
Ada beberapa langkah yang bisa menjadi barometer atau tolak ukur untuk mencapai strategi perkembangan organisasi yang ideal.
1. Identifikasi dan Definisi Masalah
Pemahaman dan identifikasi masalah dalam organisasi adalah langkah pertama proses OD. Kesadaran masalah meliputi pengetahuan tentang kemungkinan masalah pertumbuhan organisasi, kepuasan anggotanya, efektivitas organisasi, dan penggunaan SDM. Setelah memahami dengan tepat apa masalahnya, praktisi PO dapat melanjutkan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
2. Pengumpulan Data yang Diperlukan
Pengumpulan data mungkin merupakan aktivitas terpenting dalam proses pengembangan organisasi. Wawancara, observasi individu, dan kuesioner adalah cara dasar paling umum untuk mengumpulkan data. Metode pengumpulan data pun bisa berbeda-beda sesuai dengan sifat masalah yang dihadapi perusahaan. Setelah mengumpulkan data yang diperlukan, organisasi melanjutkan untuk menganalisanya.
3. Diagnosis
Diagnosis membutuhkan keterampilan analisis dan observasi yang baik karena seringkali sebuah masalah dilaporkan dengan kurang jelas. Program OD dapat berubah menjadi praktik yang merugikan jika keputusan tidak didasarkan pada informasi yang jelas. Diagnosis tidak boleh dibatasi pada satu masalah. Seringkali, faktor-faktor penting seperti sikap, asumsi, sumber daya yang tersedia, dll. juga perlu diperhitungkan dalam fase diagnostik.
Untuk tujuan ini, survei sikap dapat dilakukan melalui kuesioner. Survei semacam ini akan membantu mengidentifikasi masalah dengan jelas seperti yang dirasakan oleh anggota organisasi. Diagnosis membantu perencana untuk menemukan sumber masalah tertentu dan melihat perubahan apa yang diperlukan dalam sistem, struktur, atau orang.
4. Perencanaan Perubahan dan Implementasinya
Setelah mendiagnosis masalah, pakar OD mengalihkan perhatiannya ke perencanaan perubahan dan menerapkannya. Intervensi pengembangan organisasi akan terlihat di sini.
Intervensi dianggap sebagai fase tindakan dalam proses pengembangan organisasi. Intervensi adalah serangkaian aktivitas yang direncanakan, diprogram, dan teknik yang digunakan organisasi dan klien mereka untuk berkolaborasi dalam program OD.
5. Evaluasi dan Feedback
Evaluasi juga dianggap sebagai salah satu tahapan penting dalam proses pengembangan organisasi. Ketika satu tahap berakhir dan tahap lainnya muncul, evaluasi sangat membantu untuk mengetahui apa yang telah dilakukan; apakah dilakukan dengan benar atau tidak, dan menunjukkan apakah perlu adanya pekerjaan lebih lanjut sebelum lanjut ke tahap berikutnya.
Setiap aktivitas OD tidak lengkap tanpa feedback yang tepat. Feedback adalah proses menyampaikan evaluasi kepada karyawan dan/atau kelompok yang bersangkutan melalui sesi atau laporan khusus. Umpan balik harus ditangani dengan hati-hati karena terkadang faktor yang bersifat subjektif bisa terlibat.
“Berdasarkan paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan organisasi adalah proses perubahan terencana yang berkelanjutan dengan tujuan meningkatkan kinerja karyawan dan perusahaan. Tujuan dari pengembangan organisasi adalah agar organisasi dapat merespons dan beradaptasi dengan lebih baik terhadap perubahan industri / pasar dan kemajuan teknologi. “
Pengembangan organisasi seperti ini dapat dilakukan melalui program-program seperti, membuat sistem project management, mengembangkan pelatihan layanan pelanggan, meningkatkan hubungan masyarakat, manajemen perubahan dan talenta, serta merancang ulang proses bisnis.