Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (8/3/2025), rekaman AFPTV dari hari Jumat (7/3) menunjukkan warga Palestina memeriksa bagian dalam masjid al-Nasr yang menghitam dan sebagian hangus — sebuah bangunan penting di Kota Tua Nablus.
Saksi-saksi yang diwawancarai AFP mengatakan operasi militer Israel berlangsung Pada Jumat antara pukul 02.00 dan 06.30 waktu setempat.
Ketika dihubungi AFP, militer Israel tidak segera memberikan komentar resmi tentang operasinya di kota Tepi Barat utara tersebut.
Otoritas agama setempat mengatakan total enam masjid telah menjadi sasaran.

Perusakan itu terjadi saat umat Islam merayakan Jumat pertama di bulan suci Ramadan.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina menyebut kerusakan pada masjid Nablus itu sebagai “serangan serius”, dan mengutuk “rencana sistematis… dalam penodaan tempat-tempat suci, masjid, dan tempat ibadah kami”.
Direktur wakaf Nablus Sheikh Nasser Al-Salman mengecam “invasi biadab pendudukan Israel terhadap masjid-masjid Nablus”.
Dalam sebuah pernyataan, ia menuduh Israel “bekerja keras untuk melanggar tempat-tempat suci dan masjid Islam dengan kecepatan yang dipercepat”.
Israel telah melancarkan serangan selama berminggu-minggu di Tepi Barat utara, yang dimulai di sekitar kamp-kamp pengungsi yang dianggap sebagai benteng militansi Palestina.
Sejak itu, serangan telah meluas ke lebih banyak wilayah, menggusur puluhan ribu orang dan menyaksikan pengerahan pertama tank-tank Israel di wilayah itu dalam 20 tahun.
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah kota Nablus mengecam “pembakaran masjid al-Nasr oleh pasukan Israel, yang dianggap sebagai masjid bersejarah dan bangunan bersejarah penting di dalam Kota Tua”.
Wali kota Nablus Husam Shakhshir mengatakan pasukan Israel telah menghalangi petugas pemadam kebakaran dan mencegah mereka mencapai lokasi kebakaran.