“Memang seperti ketum sampaikan di bimtek, pembukaan bimtek, dan HUT PAN ke-25 tahun, ketum menyatakan bahwa perempuan di PAN itu terbuka. Kita inklusif dan perempuan sama. Artinya yang dimaksud ketum itu adalah, kita sama-sama berjuang. Semua diberi kesempatan yang sama. Baik sebagai kader, sebagai pengurus, sebagai caleg,” kata Intan kepada wartawan, Rabu (30/8/2023).
“Dan ini terbukti bahwa untuk pemilu 2024 caleg perempuan dari PAN itu tertinggi jumlah bacalegnya dari 9 parpol yang sekarang ada di parlemen,” tambahnya.
Intan menyebut ada 37,2 persen perempuan bacaleg PAN di Pemilu 2024. Mereka tersebar di 84 dapil di Indonesia.
“Kita itu perempuan 37,2 persen, mengisi 84 dapil, 216 bacaleg dari total caleg yang ada. Uji komposisinya 37,2 persen tersebut tertinggi dari 9 parpol yang sekarang ada di parlemen,” ujarnya.
Kemudian, Intan juga mengungkapkan pemilih PAN juga kebanyakan adalah kaum perempuan. Dia menyebut selain didominasi pemilih dari Muhammadiyah, PAN juga didominasi pemilih perempuan yang kian meningkat.
“Kemudian kami juga hari ini tadi bersama Indikator Politik, Mas Burhanuddin Muhtadi menyampaikan hasil survei yang dilakukan secara analis demografi, artinya secara akademik, di situ sangat jelas bahwa pemilih PAN itu terbesar ceruknya adalah perempuan. Kemudian kalau bicara dari gender, selain PAN pemilih perempuan yang tertinggi dari seluruh parpol, ditambah lagi perbandingan antara PAN sendiri, perempuan itu ada di 6,2 persen, laki-laki di 2,3 persen,” katanya.
“Kemudian survei terakhir juga menunjukkan justru ada peningkatan lagi pemilih perempuan, ini kita bicara pemilih perempuannya, pemilih perempuan meningkat. Selain tentunya kita bicara bahwa memang tidak terlepas pemilih PAN ini adalah Muhammadiyah,” sambungnya.
“Kemudian tentunya juga selaras dengan apa yang disampaikan ketum, PAN mendorong perempuan ini bisa maju dan setara. Jadi kemudian kalau di tempatkan 216 bacaleg dan menjadi bukti bahwa juga PAN sangat terbuka,” katanya.
(ncm/ega/detik)