Para santri yang terpilih nantinya akan mengikuti pelatihan ekspor di Kampus UMKM Shopee Ekspor yang tersebar di 10 kota di Indonesia, mencakup Solo, Bandung, Jakarta, Medan, Malang, Semarang, Yogyakarta, Samarinda, Makassar, dan Bali. Rencananya produk para santri akan masuk dalam Program Ekspor Shopee yang telah menjangkau pasar di Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan ini merupakan upaya bersama dalam memperluas pasar produk karya para santri hingga ke pasar dunia. Menurutnya, ini merupakan terobosan besar dan telah sesuai dengan semangat jihad para santri di tahun ini.
“Ini merupakan suatu terobosan besar. Nantinya, produk para santri bukan hanya bisa dibeli masyarakat Indonesia, tapi juga warga dunia lain. Kami sangat mengapresiasi upaya ini,” ujar Yahya Cholil dalam keterangan tertulis, Minggu (22/10/2023).
Yahya juga berharap para santri bisa termotivasi dan turut serta membangun negeri melalui produk-produk lokal mereka. Ia juga ingin bahwa kegiatan positif ini dapat berkelanjutan dan mampu melahirkan banyak santripreneur.
“Kita semua berharap santri bisa termotivasi untuk turut berkembang dan membangun negeri melalui produk-produk lokal, menyusul UMKM yang sudah lebih dulu meng-global. Kami berharap kegiatan ini memiliki efek berkelanjutan, di mana santri yang sudah dididik menjadi santripreneur bisa membawa pengaruh positif bagi lingkungan pesantren untuk kemudian berkembang menjadi salah satu pusat ekonomi masyarakat,” tambahnya.
PBNU dan Shopee Barokah Siapkan Program Ekspor untuk 1.000 SantriPBNU dan Shopee Barokah Siapkan Program Ekspor untuk 1.000 Santri (Foto: Dok. Shopee)
Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengatakan gerakan 1.000 santri siap ekspor ini akan menjadi momentum baru dalam menghadapi tantangan jihad di masa sekarang. Menurutnya, gerakan Santri Ekspor ini merupakan salah satu pintu untuk dapat mengharumkan nama bangsa di kancah dunia.
“Presiden menyebut 36.000 pondok pesantren akan menjadi kekuatan besar. Melalui gerakan santri ekspor, akan menjadi momentum pergerakan besar untuk membawa harum nama bangsa di kancah dunia yang datang dari hasil karya para santri melalui platform digital,” ujar Radynal.
Radynal juga menjelaskan jika awal tahun 2023 lalu Shopee Barokah telah menginisiasi pelatihan digital bagi para santri. Langkah berikutnya adalah membantu para santri menjangkau pasar global melalui program Santri Siap Ekspor Bersama Shopee.
“Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Pengurus Pusat PBNU hingga melalui sinergi ini kami meluncurkan program ini untuk kemudian diterapkan kepada 1.000 santri yang akan menempuh pendidikan edukasi dan pelatihan terkait ekspor,” tutupnya
Program Santri Siap Ekspor Bersama Shopee yang bekerja sama dengan PBNU tersebut, sejalan dengan apa yang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo. Jokowi menyebutkan bahwa Indonesia memiliki 36.000 lebih pesantren, di mana ini bisa menjadi kekuatan besar untuk menggapai cita-cita bangsa.
(akd/akd/detik)