“Untuk pembangunan tol tahap selanjutnya kami masih belum mendapatkan informasi dari pusat terkait kapan dimulai pengerjaannya,” katanya, dikutip dari ANTARA, Minggu (26/3/2023).
Sebagai informasi, Tol Bengkulu masuk dalam pembangunan Trans Sumatera dengan ruas Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu sepanjang 95 km. Pembangunan tol tersebut terbagi ke dalam tiga seksi.
Seksi pertama, Bengkulu-Taba Penanjung yang memiliki panjang 17,6 kilometer (km), seksi kedua yaitu Taba Penanjung – Kepahiang sepanjang 23,7 km dan seksi ketiga Kepahiang – Lubuklinggau dengan panjang 54,5 km.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu Hamka Sabri optimis pembangunan jalan tol akan berlanjut hingga Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Hal itu karena pembangunan jalan tol Bengkulu – Lubuklinggau merupakan pembangunan strategis nasional sehingga dipastikan akan berlanjut.
“Dipastikan pembangunan tol Bengkulu – Lubuklinggau berlanjut, namun belum diketahui kapan pembangunan tersebut akan dimulai,” ujarnya.
Diketahui, sejak 12 Januari 2023 tarif tol Bengkulu – Taba Penanjung mulai dikenakan biaya. Contohnya seperti untuk golongan I sekitar Rp 22.000, golongan II dan II Rp 33.000 dan golongan IV dan V sebesar Rp 44.000 dari pintu masuk Tol Bengkulu ke Taba Penanjung, begitupun sebaliknya.
Kemudian untuk kendaraan yang diperbolehkan menggunakan ruas jalan tersebut yaitu kendaraan jenis yang bermuatan seperti batu bara dengan bak terbuka, disel bak terbuka, maupun kendaraan roda empat lainnya dengan bak terbuka dilarang.
“Sedang mobil pribadi dilarang melintas jika bermuatan di bagian atap tanpa adanya pengikat atau pengamanan dan kendaraan bermuatan bak terbuka tidak layak,” jelas Medya.
Untuk kendaraan yang mogok di jalan tol, pihaknya akan menyediakan mobil derek dengan kapasitas 18 ton dan 25 ton yang akan dibawa hingga gerbang terdekat tanpa dikenakan biaya.