Pemerintah Izinkan Swasta Jualan Avtur, Ada Perusahaan yang Siap?

0
Jakarta – Pemerintah terus mencari cara agar harga tiket pesawat di Indonesia bisa turun. Salah satunya dengan pemerintah mengizinkan swasta menjual avtur di Indonesia, sehingga harga jual bahan bakar ini bisa lebih kompetitif.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat Kaimuddin, mengatakan secara aturan pemerintah sudah mengizinkan perusahaan swasta turut menjual avtur di Indonesia.

Dengan begitu perusahaan yang menjual avtur di Indonesia tidak hanya Pertamina saja. Namun ia mengaku hingga saat ini masih belum ada perusahaan atau operator bahan bakar minyak (BBM) swasta yang ikut menjual avtur.

“So far sebenarnya multi avtur provider itu secara regulasi sudah diperbolehkan, tapi mungkin kita perlu lihat kenapa hari ini impact-nya belum sebesar yang kita pikir harusnya seperti itu,” terang Rachmat saat ditemui wartawan di kantor Kemenko Marves, Jumat (11/10/2024).

Saat ditanya apakah sudah melakukan perbincangan dengan perusahaan swasta terkait penyediaan avtur di Indonesia, Rachmat mengaku hingga saat ini belum ada pembicaraan. Namun sebelumnya sejumlah operator BBM swasta ini pernah menyampaikan ketertarikan mereka untuk jual avtur di RI.

“Sejujurnya saya belum bertemu mereka. Tapi saya ingat dulu di awal-awal 2 tahun yang lalu, sempat ada salah satu (operator BBM swasta) yang major (besar) itu yang pernah bilang ingin ini (jual avtur) lah ya, tinggal kita pastiin aja ini level playing field,” terangnya.

Kemudian untuk memastikan harga avtur RI bisa turun karena ada perusahaan lain yang ikut berjualan, Rachmat memastikan swasta yang ingin berjualan bahan bakar pesawat ini harus menyediakan penjualan di seluruh bandara se-Indonesia.

Sebab kalau tidak begitu, perusahaan swasta ini hanya mau menjual avtur di bandara atau rute-rute ramai saja. Sedangkan untuk rute atau bandara sepi tidak menyediakan avtur.

“Kalau secara umum, kita mau harganya (avtur) nggak terlalu jomplang kan, jadi biasanya terjadi kayak cross subsidi lah, ini yang perlu kita pastikan,” terang Rachmat.

“Jadi ada rute gemuk, ada rute kurus gitu kan ya, ini yang perlu kita coba pastiin, jangan sampai nanti ada yang disuruh hanya rute gemuk doang, yang kurus dia nggak mau, jadi nggak kompetitif atau nggak fair kepada semua provider,” pungkasnya.

Sebagai informasi, dalam catatan detikcom sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memaparkan salah satu cara yang digunakan pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat dengan mengizinkan swasta menjual avtur di Indonesia.

Selama ini hanya Pertamina yang menyediakan avtur di Indonesia. Pemerintah ingin ada kompetisi pada penyediaan avtur dengan mengundang pemain lain atau yang disebut multi provider, sehingga harga bahan bakar pesawat kompetitif. Dengan begitu, beban maskapai berkurang dan harga tiket pesawat bisa turun.

“Avtur dengan multi provider sudah dibahas dalam rapat dengan pak Menko. Ada beberapa hal yang harus diperbaiki, kalau bisa diperbaiki akan ada penurunan avtur yang besar dan berdampak ke penurunan tiket,” beber Budi Karya di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (20/9/2024) lalu.

(fdl/detik)