PALEMBANG, rakyatpembaruan.com –
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel kembali melanjutkan mendistribusikan vaksin Covid-19 Sinovac ke sejumlah daerah di Sumsel. Setelah beberapa hari sebelumnya didistribusikan ke Kota Palembang, selanjutnya sebanyak 6.400 vaksin didistribusikan untuk Kabupaten Ogan Komering Olir (OKI).
Pendistribusian vaksin tersebut sebagai tindak lanjut instruksi Gubernur Sumsel H Herman Deru agar Dinkes melakukan langkah cepat dalam pendistribusian vaksin kedaerah agar dapat digunakan untuk memvaksin masyarakat. Utamanya tenaga kesehatan.
Adapun proses pendistribusian vaksin untuk Kabupaten OKI, diambil langsung oleh petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten OKI di gudang vaksin Dinkes Provinsi Sumsel yang berada di Jalan Mayor Salim Batubara Palembang di bawah kawalan ketat pihak Kepolisian, Jum’at (15/1/2021) pagi.
Kepala Dinkes Provinsi Sumsel Drs Lesty Nurainy, Apt, M.Kes melalui Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Provinsi Sumsel Yusri menyebut, setelah diserahkannya vaksin tersebut, maka Kabupaten OKI sudah bisa melakukan vaksinasi.
“Setelah diserahkannya vaksin ini maka Kabupaten OKI sudah bisa melakukan vaksinasi,” kata Yusri.
Menurut Yusri, saat ini ada sekitar 5,7 juta masyarakat di Sumsel yang menjadi sasaran penerima vaksin tersebut. Yang ditargetkan selesai dalam 345 hari kedepan. Namun tetap melihat ketersediaan vaksin ini yang ada. Mereka yang akan menjadi sasaran untuk diberikan vaksin sinovac tersebut dengan rentang usia 18 tahun hingga 59 tahun.
“Untuk sinovac akan diberikan untuk usia 18 tahun hingga 59 tahun. Itu berdasarkan pengujian yang sebelumnya. Sedangkan untuk usia 59 tahun keatas kemungkinan akan diberikan vaksin merek lain,” bebernya.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten OKI, Mukti Ulli Arta mengatakan, vaksin yang diberikan ke Kabupaten OKI tersebut untuk tahap awal yang diterima pihaknya akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan di Kabupaten OKI. Dimana sedikitnya tercatat ada 3.328 tenaga kesehatan di Kabupaten OKI.
“Untuk tenaga vaksinator sudah siap. Tahap awal ini akan kita berikan kepada Nakes yang ada di Kabupaten OKI. Lalu selanjutnya akan diberikan secara bertahap ke masyarakat yang sasarannya berjumlah 473.739 orang,” imbuhnya.
Pendistribusian vaksin ke Kabupaten OKI ini juga disaksikan langsung oleh Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Achmad Yurianto.
Saat dimintai komentarnya terkait dengan proses vaksin di Sumsel, Yurianto mengatakan, dirinya sengaja turun untuk melihat secara langsung pelaksanaan vaksinasi yang ada di Sumsel.
Apa yang dilakukan Gubernur Sumsel Herman Deru lanjut dia sudah tepat, dengan menginstruksikan bawahannya agar mengambil langkah cepat dalam pendistribusian vaksin kedaerah-daerah di Sumsel.
“Kita apresiasi kesigapan pak Gubernur dalam bekerja. Utamanya dalam proses distribusi vaksin Covid di Sumasel. Agar
agar dapat vaksinkan pada masyarakat Sumsel,” ucapnya.
Yurianto menyebut, pihaknya diberikan tugas untuk memantau apakah pelaksanaan program vaksin ini sesuai rencana atau tidak.
“Artinya jika terjadi kendala maka bisa langsung diberikan solusi karena Sumsel juga wilayah binaan kita,” kata Yuri.
Menurutnya, sejak dari awal akan dimulainya pelaksanaan vaksinasi di Sumsel hingga action-nya pada 14 Januari 2021 kemarin berjalan dengan baik. Artinya ini sudah melalui tahapan yang matang dengan rancang yang baik.
“Disini, kita juga memastikan setiap hari siapa saja yang mendapatkan vaksin tersebut, karena penyuntikan ini dilakukan dua kali. 14 hari kedepan, yang disuntik hari ini harus disuntik lagi,” tuturnya.
Dia menilai, berjalan baiknya program vaksinasi Covid-19 di Sumsel tersebut tak lepas juga dari koordinasi yang intens antara Pemprov Sumsel dengan pihak Kementerian Kesehatan RI.
“Kita melakukan laporan harian terhadap program ini.
Kita menghitung berapa target perhari dan realisasinya. Karena sebelum penyuntikan vaksin ini, harus dilakukan screening kesehatan oleh tenaga vaksinator. Jadi sasaran yang belum dapat melakukan penyuntikan karena masalah kesehatan bisa melakukan penyuntikan vaksin di lain waktu,” paparnya.
Disisi lain, menyoal gudang vaksin milik Dinkes yang terbilang kecil, Yuri memastikan hal itu sudah cukup. Hanya saja, suplay vaksin harus diatur sedemikian rupa agar tidak menumpuk dan rusak.
“Ruang penyimpanan vaksin di Sumsel ini tentu tidak akan menghambat. Namun distribusi memang harus mengalir. Jika vaksin dari pusat sudah tiba, maka segera distribusikan ke daerah agar tempat penyimpanannya menyebar,” imbuhnya.