Dilansir dari Reuters, Sabtu (23/9/2023), Rusia mengumumkan larangan itu akan berlaku dalam tempo sesingkat-singkatnya. Kendati demikian, ternyata ada empat negara yang lolos dari keputusan Rusia. Keempatnya adalah Belarus, Kazakhstan, Armenia, dan Kyrgyzstan.
Mereka adalah anggota dari Eurasian Economic Union yang dipimpin oleh Rusia.
Selain itu, kementerian energi Rusia mengatakan langkah tersebut akan mencegah ekspor bahan bakar yang ilegal. Dalam beberapa waktu terakhir, pasar bahan bakar Rusia disebut sedang terpukul oleh berbagai faktor. Di antaranya, pemeliharaan kilang minyak, kemacetan jalur kereta api, serta lemahnya nilai tukar rubel sebagai insentif ekspor bahan bakar.
Karenanya, Wakil Menteri Energi Pertama Rusia Pavel Sorokin, mengatakan pihaknya belum menentukan batas waktu untuk penghentian ekspor BBM. Ia menjelaskan tindakan lanjut akan diambil Rusia melihat situasi pasar energi.

“Kami memperkirakan pasar akan merasakan dampaknya dengan cukup cepat. Namun hal itu akan bergantung pada kejenuhan pasar dan hasilnya,” kata Sorokin.
Dalam 20 hari pertama September 2023, Rusia pun dikabarkan telah mengurangi ekspor minyak, diesel, dan gas sekitar 30 persen atau 1,7 metrik ton. Adapun pada 2022, Rusia tercatat sudah mengekspor 4,812 juta ton bensin dan sekitar 35 juta ton solar.
(fdl/detik)