Jakarta -Puluhan orangutan di Malaysia telah menjalani tes COVID-19. Para dokter hewan berbaju pelindung telah melakukan tugas rumit untuk melakukan usap hidung pada hewan yang terancam punah tersebut.
Seperti diberitakan Channel News Asia, Senin (13/9/2021), pejabat-pejabat satwa liar mengatakan, tes antigen pada 30 ekor orangutan di negara bagian Sabah itu dilakukan pada 7 September lalu. Dan hasilnya, semua hewan tersebut negatif COVID-19.
Itu adalah tes virus Corona pertama pada orangutan di negara itu. Tes ini diperintahkan dilakukan setelah staf di pusat rehabilitasi dan taman margasatwa terinfeksi virus Corona.
“Pengujian untuk COVID-19 telah menjadi alat vital dalam membantu kami melewati pandemi ini, dan juga penting bagi populasi orangutan ini,” kata Sen Nathan, Asisten Direktur Departemen Satwa Liar Sabah.
“Penyakit ini terbukti sangat merugikan kesehatan mereka dan menghambat rehabilitasi mereka,” imbuhnya.
Para pejabat mengatakan, dokter-dokter hewan akan terus memantau hewan-hewan tersebut dan tes akan dilakukan secara teratur.
Diketahui bahwa sejumlah hewan dilaporkan telah terinfeksi COVID-19.
Pada akhir pekan lalu, sebuah kebun binatang di Atlanta, Amerika Serikat mengumumkan bahwa beberapa gorilanya telah dites positif COVID-19. Kucing peliharaan, anjing dan setidaknya satu musang juga telah terinfeksi.
Malaysia saat ini sedang memerangi wabah COVID-19 serius yang didorong oleh varian Delta yang sangat menular. Negeri jiran itu telah mencatat ribuan kasus COVID-19 dan ratusan kematian setiap hari.
Sabah yang merupakan rumah bagi hutan yang luas dan hewan-hewan langka, juga menghadapi lonjakan kasus infeksi virus Corona.
Orangutan Kalimantan diklasifikasikan sebagai “sangat terancam punah” oleh kelompok perlindungan International Union for Conservation of Nature.
Menurut WWF, populasi mereka telah menurun lebih dari 50 persen selama 60 tahun terakhir, karena habitat hutan hewan telah semakin banyak yang ditebang untuk dijadikan perkebunan dan pertanian.
(ita/ita/detik)