“Masih tahun 2026 lah, skala besarnya,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (15/9/2023).
Tutuka juga mengungkap rencana untuk meningkatkan kadar etanol dalam Pertamax Green 95 pada awal tahun depan sebesar 8%. Saat ini, Pertamax Green 95 memiliki kadar etanol 5%.
“Awal tahun itu yang Pertamax Green 95 yang jadi E8 itu tahun depan ya,” katanya.
Untuk diketahui, PT Pertamina (Persero) tengah mengkaji rencana meningkatkan kadar oktan BBM Subsidi RON 90 menjadi RON 92. Kadar oktan ditingkatkan dengan cara mencampur Pertalite dengan Etanol 7% sehingga menjadi Pertamax Green 92.
Namun, kajian terhadap Program Langit Biru Tahap 2 tersebut masih dilakukan secara internal dan belum diputuskan.
“Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut,” ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu (30/8/2023) dikutip dari keterangan tertulis Pertamina.
Nicke menjelaskan jika nanti usulan tersebut dapat dibahas dan menjadi program pemerintah, harga Pertamax Green 92 tentu diatur pemerintah.
“Tidak mungkin Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) harganya diserahkan ke pasar karena ada mekanisme subsidi dan kompensasi di dalamnya,” terang Nicke.
(acd/rrd/detik)