Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, pelaku UMKM merupakan tulang punggung ekonomi masyarakat yang menggerakkan ekonomi nasional. Pelaku UMKM terbukti tahan dalam menghadapi berbagai situasi di Indonesia, seperti krisis moneter hingga wabah COVID-19.
Dana PUMK yang disalurkan kepada UMKM di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Penyaluran tertinggi diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp 27,7 miliar, kemudian disusul Jawa Barat Rp 20,1 miliar, Jawa Timur Rp 16,4 miliar, Sulawesi Selatan Rp 13,8 miliar, Bali Rp 12,1 miliar, DKI Jakarta Rp 7,8 miliar dan Kalimantan Barat Rp 6,9 miliar.
“Penyaluran ini merupakan komitmen Pertamina mendorong pelaku UMKM terus maju dan berkembang sehingga bisa berkontribusi dalam membuka lapangan kerja dan pemulihan ekonomi nasional, bahkan sebagian UMKM binaan Pertamina juga mampu berekspansi ke pasar mancanegara sehingga ikut mengharumkan nama bangsa,” ujar Fadjar dalam keterangannya, Selasa (6/2/2024).
Dalam Penyaluran dana PUMK, Pertamina bekerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sebagai bank BUMN yang telah berpengalaman melakukan penyaluran program kredit usaha rakyat, sebagaimana rekomendasi Kementerian BUMN.
“Dana PUMK ini sifatnya kredit lunak, mudah diakses oleh pelaku UMKM, dan sifatnya harus berputar atau revolving sehingga manfaatnya akan semakin banyak dirasakan bagi UMKM. Harapannya dengan suntikan modal, usaha UMKM bisa semakin berkembang,” imbuh Fadjar.
Selain pendanaan, Pertamina juga telah menjalankan berbagai program pembinaan yang dilaksanakan secara komprehensif dan terintegrasi mulai dari pembinaan level regional, nasional hingga internasional. Kegiatan pembinaan UMK yang dijalankan meliputi pameran, pelatihan dan workshop.
Selain itu, ada juga pelatihan e-learning, short course, pendampingan dan coaching, marketplace online, sertifikasi, business matching dan bentuk pembinaan lainnya.
(acd/ara/detik)