Palembang, rakyatpembaruan.com –
PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit III (RU III) Plaju (Kilang Pertamina Plaju) terus berkomitmen dan mendukung terwujudnya operasional perusahaan yang aman dan nyaman bagi masyarakat sekitar.
Terlebih hal ini didasari kondisi kilang sebagai bisnis migas yang memiliki profil high cost maupun high risk, sehingga diperlukannya kesadaran dalam mewujudkan keselamatan kerja jangka panjang.
Terlepas dari para pekerja, seluruh masyarakat juga harus siap dan terlatih dalam memitigasi risiko yang mungkin terjadi terkait dengan kebakaran. Oleh karena itu, dalam momen ini juga puluhan masyarakat yang berasal dari sekitar perusahaan untuk menerima sosialisasi dan pelatihan penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan).
General Manager Kilang Pertamina Plaju, Yulianto Triwibowo menegaskan bahwa Kilang Pertamina Plaju terus berinisiatif untuk menyampaikan potensi apa saja yang kemungkinan dapat terjadi di kilang sehingga dapat dipersiapkan untuk pencegahan.
“Termasuk kepada masyarakat di Plaju dan Banyuasin I sebagai tetangga terdekat kita, tentu kita terus ajak mereka berpartisipasi dalam upaya peningkatan kesadaran dan pemahaman mengenai risiko bisnis kilang, ini sebagai upaya preventif,” ujarnya.
Para warga yang diundang mempraktekkan langsung pemadaman api dengan APAR dan dipandu secara langsung oleh pemadam kebakaran Kilang Pertamina Plaju.
Hal itu, sejalan dengan salah satu tanggung jawab dari Kilang Pertamina Plaju yang mendukung dan turut berkontribusi dalam kegiatan sosial dan menanamkan pemahaman kepada masyarakat mengenai potensi dan cara pemadam kebakaran.
Dengan tumbuhnya kesadaran dan ilmu yang dibekali oleh pekerja HSSE Kilang Pertamina Plaju, warga sekitar diharapkan dapat menanggulangi kebakaran kecil secara mandiri sehingga mencegah api yang lebih besar yang membutuhkan pemadam kebakaran.
Syahirah (18), remaja Kelurahan Talang Putri tampak antusias mengikuti pelatihan APAR dan Pertolongan Pertama.
“Sangat bermanfaat bagi kami, karena kalau terjadi kebakaran di rumah, kami mungkin panik karena tidak tahu apa yang harus dilakukan,” ujar Syahirah usai mempraktekkan penggunaan APAR saat simulasi pemadaman api.
*Rutinkan Pelatihan Untuk Masyarakat*
Selain penggunaan APAR, sebelum-sebelumnya, warga sekitar kilang juga pernah dibekali dengan ilmu pertolongan pertama pada kecelakaan (First Aid), seperti dampak luka bakar dan patah tulang yang diharapkan agar warga dapat menanggulangi kecelakaan secara mandiri sebelum harus dilarikan ke rumah sakit yang memakan waktu.
Kilang Pertamina Plaju juga mempunyai program yang dinamakan Mangcik (Masyarakat Sayang dan Cinta Kilang), dimana para peserta yang terdiri dari pemerintah dan warta setempat diajak berkeliling kilang untuk mengenal proses operasional serta profil risikonya.
*Dukung SDGs*
Kilang Pertamina Plaju senantiasa mengedukasi masyarakat sekitar dengan nilai-nilai dan budaya HSSE sebagaimana diterapkan di kawasan dalam perusahaan.
Pelatihan ini juga merupakan turunan dari program PATRA (Palembang Aman, Terampil, dan Berdaya) yang merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Kilang Pertamina Plaju sebagai bentuk dukungan terhadap tujuan kesebelas dalam Sustainable Development Goals (SDGs).
Dalam SDGs kesebelas, tertuang tujuan membangun kota dan pemukiman inklusif, aman, tahan lama dan berkelanjutan, terkhusus pada poin ketujuh untuk masyarakat yang tahan terhadap bencana.
(Adi/rp)