“Iya satu (ada masih hidup). Minta tolong. (Dia) cuma minta tolong aja yang di dalam pesawat,” kata Ali Samali (65) kepada wartawan di lokasi Minggu (19/5/2024).
Saat pesawat jatuh, Ali berada di sebuah warung dekat lokasi. Dia mengaku mendengar suara minta tolong dari dalam pesawat.
Ali mengaku sempat mendengar suara ledakan ketika duduk di warung kopi. Sontak dia pun melihat ke arah ledakan dan mendatanginya.
“Sama teman-teman. Begitu saya lihat ada kapal jatuh. Nah, ada korban satu, udah terpental. Saya cek lagi ke dalam ada dua orang,” jelasnya.
“Dia sempat minta tolong satu (yang di dalam),” sambungnya.
Saat tiba di lokasi Ali melihat kondisi pesawat jatuh yang sudah berserakan. Satu korban juga berada di luar pesawat dengan jarak sekitar tiga meter.
“Ya (satu korban terpental) perkiraan 3 meter dengan keadaan luka-luka,” ungkapnya.
Ali mengaku tak bisa berbuat apapun sebab kondisi yang tidak memungkinkan. Di lokasi juga turun hujan lebat saat pesawat jatuh.
“Saya nggak bisa berbuat apa-apa. Karena saya juga nggak bisa kan. Karena waktu itu kan ujan,” ucapnya.
Ali pun menjelaskan melihat korban yang sudah tak bernyawa dalam kondisi yang memprihatinkan. “Saya waktu itu yang tergeletak pakai celana Levis, pakai kaos. Udah ancur bajunya, kepalanya udah terkelupas sepotong,” sebutnya.
Tiga Jenazah Dalam Kondisi Utuh
Tiga korban meninggal dunia pesawat jatuh di kawasan BSD Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), telah selesai dievakuasi. Ketiga jenazah dalam keadaan utuh.
“Kondisi tubuh utuh ketiga-tiganya,” kata Kepala Basarnas Jakarta Desiana Kartika Bahari di BSD Tangsel.
Desiana mengatakan ketiga korban telah selesai dievakuasi pada pukul 16.45 WIB. Para korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk penanganan lebih lanjut.
(ygs/detik)