PJBL ditandatangani PLN dengan Total Eren S.A, PT Adaro Power , dan PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi. PLTB Tanah Laut diharapkan dapat mulai mengalirkan listrik pada tahun 2025 untuk dapat mendukung program Pemerintah dalam mencapai target bauran sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.
“Ke depannya, Perjanjian Jual Beli Listrik PLTB Tanah Laut ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk proyek PLTB, khususnya, dan EBT pada umumnya yang tidak hanya dari sisi harganya yang kompetitif namun juga dapat diterima oleh Independent Power Producer (IPP), PLN dan dunia perbankan,” ungkap Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya, Kamis (4/5/2023).
Tahapan konstruksi PLTB Tanah Laut ditargetkan akan dimulai pada awal tahun 2024, dan diperkirakan baru akan mencapai operasi penuh atau Commercial Operation Date (COD) pada tahun 2025.
PLTB Tanah Laut digadang-gadang dapat memperkuat pasokan listrik di sistem interkoneksi Kalimantan dan menambah bauran EBT di Indonesia. PLTB Tanah Laut berkapasitas 70 MW akan menggunakan teknologi turbin angin dengan kapasitas di atas 6 MW/unit dan dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi baterai atau Battery Energy Storage System (BESS) sebesar 10 MW / 10MWh yang akan memitigasi intermitensi PLTB.
Pengembangan proyek PLTB Tanah Laut telah melalui proses tender yang kompetitif, dimana PLN menunjuk Konsorsium Total Eren dan Adaro Power sebagai pemenang tender dan sudah menandatangani Letter of Intent (LoI) pada tanggal 15 November 2022 bersamaan dengan penyelenggaraan KTT G20 di Bali.
Realisasi PLTB Tanah Laut ini diharapkan dapat mendukung target capaian bauran sumber energi baru terbarukan, sekaligus berperan mengurangi emisi CO2 sebesar 220.000 ton per tahun serta berkontribusi dalam pencapaian target pengurangan emisi CO2 secara nasional sebesar 34,8%.
(mel/rp)