Dilansir AFP, Minggu (15/9/2024), pengunduran diri diajukan setelah rasa frustasi atas perang di Gaza mendominasi pemilihan parlemen.
Berdasarkan konstitusi kerajaan, pemerintah biasanya mengundurkan diri setelah pemilihan legislatif. Raja memiliki wewenang menunjuk perdana menteri.
Kelompok oposisi, Front Aksi Islam, keluar sebagai partai pemenang pemilihan umum, memperoleh 31 dari 138 kursi di parlemen.
Meskipun jumlah pemilihnya rendah, yakni 32 persen, keberhasilan partai tersebut diraih karena para pemilih merasa frustrasi dengan kesulitan ekonomi dan perang Israel melawan kelompok militan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza.
Pada tahun 1994, Yordania menjadi negara Arab kedua setelah Mesir yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel, namun desakan untuk membatalkan perjanjian itu menyeruak sejak perang meletus Oktober lalu.
Hampir setengah dari populasi negara itu berasal dari Palestina. Khasawneh, 55 tahun, telah memimpin pemerintahan sejak Oktober 2020.
Parlemen Yordania bersifat bikameral. Selain parlemen terpilih, ada juga senat dengan 69 anggota yang ditunjuk oleh raja.