Politikus Kamboja Ramal Kiamat Segera Datang, 20 Ribu Warga Ngungsi

0
20.000 orang berkumpul di rumah politik Kamboja, Khem Veasna, yang mengklaim kiamat segera datang (Facebook)
Phnom Penh – Seorang politikus Kamboja membuat heboh dengan meramalkan kiamat akan segera datang. Lebih dari 20.000 orang yang menjadi pengikut politikus itu pun ramai-ramai mengungsi dan ‘berlindung’ di rumah sang politikus di area Siem Reap.

Seperti dilansir Daily Mail, Jumat (2/9/2022), politikus bernama Khem Veasna itu merupakan pendiri Partai Liga Demokrasi Kamboja. Sosok Veasna diketahui sejak lama menjadi pengkritik pemerintah Kamboja dan menjadi oposisi utama pemerintah.

Partai Veasna meraup 310.000 suara dalam pemilu tahun 2018, yang dituduh diwarnai kecurangan untuk menguntungkan Partai Rakyat Kamboja yang berkuasa.

Veasna dalam pernyataannya mengklaim ‘lubang hitam’ terbentuk di tulang belakangnya yang mengirimkan pesan kepadanya soal banjir yang akan menghancurkan semuanya, kecuali lahan pertaniannya di Siem Reap.

“Saya tidak bisa tidur karena setiap kali saya tidur, sumsum tulang belakang saya tertarik sangat keras, karena dunia runtuh, dan air mengalir ke celah,” tulis Veasna dalam postingan Facebook-nya.

Veasna juga memposting sejumlah foto penampakan di langit, yang disebutnya meramalkan hari kiamat.

Politikus yang menyebut dirinya sebagai seorang Brahma, gelar agama yang berarti raja surga, ini juga menyerukan kepada para pekerja migran Kamboja di Korea Selatan (Korsel) untuk meninggalkan pekerjaan mereka dan pulang ke negaranya. Namun seruan itu memicu peringatan dari Kedutaan Besar Kamboja di Seoul yang mengimbau warga Kamboja di Korsel untuk tidak bepergian ke kediaman Veasna.

Juru bicara Kementerian Tenaga Kerja Kamboja juga mengimbau orang-orang untuk tidak berhenti dari pekerjaannya hanya karena ‘takhayul satu individu’.

Veasna dilaporkan mulai membagikan ramalannya via Facebook pekan lalu, di mana dia memiliki lebih dari 370.000 follower. Otoritas Kamboja memperkirakan hingga 20.000 orang, termasuk anak-anak dan warga lanjut usia (lansia), kini berkumpul di rumah Veasna.

Dilaporkan juga bahwa Veasna menyambut orang-orang itu dengan kuliah harian mulai pukul 13.00 hingga pukul 19.00 waktu setempat, yang disampaikan dengan pengeras suara. Warga setempat mengeluhkan kekacauan yang dipicu para pengikut Veasna, juga perilaku mereka yang buang air besar sembarangan.

Para pengikut Veasna itu mengabaikan imbauan otoritas setempat untuk membubarkan diri. Bahkan ultimatum telah dirilis untuk para pengikut Veasna untuk segera meninggalkan area itu atau menghadapi ‘tindakan hukum yang pantas’, yang tidak dijelaskan lebih lanjut.

Veasna sendiri disebut telah memberitahu polisi bahwa dia akan membantu mereka, namun instruksi kepolisian sejauh ini masih diabaikan. Barikade telah dipasang di pintu masuk kediaman Veasna untuk mencegah lebih banyak orang masuk.

(nvc/idh/detik)