Prabowo Bakal ke Hanoi Teken Perjanjian ZEE Indonesia dan Vietnam

0

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto bakal ke Hanoi, Vietnam dalam waktu dekat sekaligus melakukan kunjungan balasan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Komunis Vietnam (PKV) Yang Mulia To Lam. Prabowo akan menandatangani perundingan garis batas zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia-Vietnam yang dibahas belasan tahun.

“Saya sekali lagi ucapkan terima kasih atas kunjungan ini dan saya sudah menyatakan akan mengadakan kunjungan balasan dalam waktu tidak lama lagi ke Vietnam,” kata Prabowo dalam konferensi pers usai bertemu dengan Sekjen To Lam, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (10/3/2025).

“Dan di situ saya berharap kita bisa tanda tangan implementing agreement dalam kerja sama kita dalam zona ekonomi kita, yaitu perjanjian kerja sama antara kedua negara yang menyelesaikan suatu persoalan yang cukup lama tidak kita selesaikan. Mungkin belasan tahun. Alhamdulillah selesai,” lanjut Prabowo.

Prabowo mengatakan proses ratifikasi perjanjian itu akan dilakukan di parlemen masing-masing. Usai diratifikasi, Prabowo akan berkunjung ke Vietnam untuk menandatangani.

“Dan ratifikasi oleh parlemen kita bulan April sesudah Idul Fitri, dan mereka juga dalam legislatif mereka juga akan ratifikasi dalam waktu dekat. Saya insyaallah akan tanda tangan di Hanoi pada kunjungan kenegaraan saya sebagai balasan kepada kunjungan Yang Mulia,” ujarnya.

“Saya sambut baik perjanjian yang sudah kita sepakati dan saya yakin ini membawa kemakmuran bagi rakyat kita,” lanjut Prabowo.

Sebelumnya, perjanjian ZEE Indonesia-Vietnam itu sudah selesai pada 2022 usai 12 tahun perundingan. Penyelesaian itu sebelumnya diumumkan oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo usai bertemu Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc, di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/12/2022). Penyelesaian tersebut dilakukan berdasarkan The United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS).

“Setelah melakukan perundingan intensif selama 12 tahun Indonesia dan Vietnam akhirnya dapat menyelesaikan perundingan mengenai garis batas ZEE kedua negara berdasarkan UNCLOS 1982,” kata Jokowi saat itu.

Sementara itu, Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc mengatakan penyelesaian perundingan garis batas ZEE Vietnam dan Indonesia ini demi kebaikan masyarakat kedua negara.

“Kita juga harus memberikan momentum untuk kerja sama Vietnam dan Indonesia bagi kebaikan masyarakat kedua negara. Sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi kita telah menyepakati negosiasi ZEE berdasarkan hukum internasional dan UNCLOS 1982,” ujar Phuc.

(eva/jbr)