Jika pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengecualikan Kuba, Nikaragua dan Venezuela dari pembicaraan, Meksiko akan mengirim Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard sebagai gantinya, kata Lopez Obrador kepada wartawan.
“Jika tidak semua orang diundang, perwakilan dari pemerintah Meksiko akan pergi, tetapi saya tidak akan pergi,” kata Lopez Obrador seperti dikutip dari AFP, Rabu (11/5/2022).
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan belum ada keputusan terkait apakah Kuba, Nikaragua dan Venezuela akan diundang ke pembicaraan.
“Kami tahu bahwa KTT adalah kesempatan berharga untuk fokus pada beberapa masalah terpenting seperti perjuangan berkelanjutan untuk kebebasan dan demokrasi untuk setiap negara, tujuan iklim bersama kami dan respons Covid-19 yang lebih kuat dan lebih kolaboratif, dan mengatasi akar permasalahan. migrasi,” katanya kepada wartawan.
Amerika Serikat telah meningkatkan kritik terhadap otoritas Kuba menyusul penangkapan ratusan orang karena mengambil bagian dalam protes anti-pemerintah Juli lalu.
Pemerintahan Biden menolak untuk mengakui Presiden Venezuela Nicolas Maduro atau Presiden Nikaragua Daniel Ortega karena dugaan penyimpangan pemilihan.
Amerika Serikat dan sekitar 60 negara lain mengakui pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido sebagai presiden sementara setelah pemilihan 2018 yang dianggap tidak sah oleh banyak negara.
Terpilihnya kembali Ortega November lalu, mantan pemimpin gerilya sayap kiri yang berkuasa sejak 2007, secara luas dicap sebagai lelucon oleh masyarakat internasional setelah puluhan tokoh oposisi ditahan termasuk beberapa yang mencalonkan diri sebagai presiden.