Saat masih berusia 16 tahun, Ewan Fisher pernah bermimpi untuk menjadi seorang petinju profesional. Kala itu, Ewan adalah seorang perokok berat. Untuk meningkatkan kebugarannya, ia pun beralih ke vape rasa ‘fruity’.
“Aku memilih vape sebagai pengganti rokok konvensional karena aku ingin mewujudkan potensi yang aku miliki dan berkarier sebagai petinju,” ucap Ewan dikutip dari The Sun, Minggu (2/7/2023).
Ewan mengatakan dalam sehari, dia bisa mengisap vape hingga 14 kali. Bahkan, ibunya sempat meminta Ewan untuk berhenti vaping.
“Ibuku meminta aku berhenti vaping tapi aku tidak mendengarkannya, dan semuanya mulai memburuk sejak saat itu,”
Kebiasaan ekstrem itu membuat paru-parunya kolaps. Ewan didiagnosis pneumonitis hipersensitivitas, peradangan parenkim paru yang disebabkan oleh reaksi imunologis akibat terlalu sering menghirup asap vape.
Alhasil, alih-alih mempersiapkan karier sebagai petinju, Ewan malah harus terbaring di ICU selama delapan minggu dan membutuhkan paru-paru artifisial untuk dapat tetap hidup.
“Aku akhirnya membutuhkan dua alat bantu hidup yang berbeda, koma, dan hanya memiliki 20 persen kesempatan untuk hidup. Bahkan, pihak rumah sakit pernah memanggil semua keluargaku untuk mengucapkan salam perpisahan karena mengira aku tidak punya kesempatan lagi,” ungkapnya.
Lima tahun pasca kejadian itu, Ewan mengaku masih kesulitan untuk bisa kembali beraktivitas layaknya orang normal.
“Dokter memang mengatakan kondisiku sudah pulih, tapi masih banyak efek samping yang kurasakan hingga saat ini,” imbuhnya.
“Aku butuh waktu lama untuk bisa kembali berjalan seperti orang normal. Hal itu membuat aku kehilangan banyak masa remajaku,” sambungnya.
Ewan menuturkan saat dirawat di rumah sakit, dokter memberitahu kalau kondisi paru-paru Ewan layaknya orang berusia 80 tahun.
“Ketika aku di rumah sakit, mereka (dokter) mengatakan kalau paru-paruku mirip milik pecandu yang merokok selama 80 tahun. Padahal aku baru vaping selama lima atau enam bulan. Bahkan aku kalah sehat dibanding kakekku, dan dia sudah berusia 65 tahun,” terangnya.
Berbekal pengalaman tersebut, dia mengimbau anak-anak muda akan bahaya rokok elektrik, dan risiko kesehatan yang bisa saja terjadi.
“Tolong, tolong jangan lakukan itu (vape),” ucapnya.
“Itu mempengaruhi semua orang di sekitarmu dan aku hampir mati,” pungkasnya.
(suc/detik)