Dilansir detikJabar, Jumat (29/9/2023), aci mini merupakan makanan olahan tepung kanji. Makanan itu dikonsumsi para siswa pada hari Selasa (26/9).
Para korban lalu dibawa ke Puskesmas Saguling dan sejumlah rumah sakit di Cimahi setelah mengalami gejala keracunan, seperti muntah, diare, dan demam. Kepala Puskesmas Saguling Burhan mengatakan keracunan massal terjadi sejak Kamis (28/9) pukul 01.00 WIB hingga pagi hari.
“Untuk kasus keracunan massal ini, yang dirawat di puskesmas 15 orang, rawat jalan 13 orang, di RSCK 1 orang, RS Kartini 3 orang, klinik Assyida 1 orang, dan di RS Dustira itu 1 orang. Jadi sampai hari ini ada 34 orang,” ujar Burhan.
Burhan mengatakan keracunan massal itu juga mengakibatkan satu korban jiwa. Korban tersebut merupakan siswa inisial RNN (9). Korban meninggal setelah menjalani perawatan di RS Dustira, Cimahi, pada Rabu (27/9) malam.
Burhan mengatakan korban meninggal bukan hanya karena keracunan, tapi yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit penyerta.
“Ada 1 yang meninggal, di RS Dustira. Tapi karena punya komorbid atau penyakit penyertanya itu talasemia. Riwayat kontrol rutin di RSHS,” ujar Burhan.
Siswa lain yang mengalami keracunan massal saat ini sudah mendapatkan penanganan dari Puskesmas Saguling dan rumah sakit lainnya lantaran rata-rata mengalami gejala khas mual, muntah, diare, dan demam.
“Semuanya sudah ditangani. Kita lakukan rehidrasi karena mereka banyak muntah dan diare. Tapi sebagian sudah membaik kondisinya,” ucap Burhan.
Camat Saguling Kemal Adhiyaksa mengatakan keracunan bermula saat para siswa SDN 3 Jati itu mengeluhkan rasa mual hingga muntah-muntah secara bersamaan. Gejala itu dirasakan setelah para siswa mengkonsumsi jajanan di sekolah.
“Jadi anak-anak ini jajan di hari Selasa ketika sekolah, nah Rabu mulai gejala panas, muntah, dan diare,” ucap Kemal.
(ygs/imk/detik)