Seperti dilansir AFP, Minggu (30/10/2023), Gustavo Petro di akun Twitternya –yang sekarang sudah berganti nama X, membenarkan polisi menangkap putranya dan Daysuris Vasquez.
Aparat setempat menangkap Nicolas Petro dan Vasquez di kota pesisir Barranquilla dan membawa mereka ke ibu kota Bogota. Jaksa mengatakan mereka diamankan di bawah penjagaan ketat di sebuah bunker menunggu sidang pengadilan.
Pada bulan Maret dalam sebuah wawancara dengan majalah Semana, Vasquez menuduh Nicolas Petro menerima sejumlah uang dari pengedar narkoba dan penyelundup pada tahun 2022 untuk kampanye kepresidenan ayahnya yang akhirnya sukses.
“Saya berharap anak saya beruntung dan kuat. Semoga peristiwa ini membangun karakternya dan semoga dia merenungkan kesalahannya,” ucap Gustavo Petro di X.
“Sebagai seseorang dan ayah, rasanya sakit melihat begitu banyak kerusakan diri,” tambahnya, dan tidak terlibat dalam proses hukum yang melibatkan putranya.
Jaksa membenarkan atas penangkapan Nicolas Petro terkait dugaan pencucian uang dan penggelapan. Vasquez juga didakwa melakukan pencucian uang.
Sejak skandal itu terungkap, Presiden Gustavo Petro membantah menerima uang dari raja kokain yang berkuasa di negara itu. Dia sendiri meminta agar putranya diselidiki.
Nicolas Petro lahir pada 1980-an ketika ayahnya berada di pemberontakan gerilya perkotaan M-19 Marxis, salah satu dari beberapa kelompok bersenjata yang melawan kunci kekuasaan oleh partai politik tradisional.
Sang ayah baru-baru ini mengatakan dia absen dari kehidupan putranya karena perang saudara, tidak seperti lima anaknya yang lebih kecil yang dibesarkan setelah kesepakatan damai dengan gerakan M-19 ditandatangani pada tahun 1990.
Nicolas Petro merupakan seorang anggota parlemen untuk partai ayahnya di departemen Atlantik utara. Sebuah media menerbitkan catatan bank yang menunjukkan bahwa dia memiliki aset jauh lebih banyak daripada gajinya dari kongres.
Vasquez mengatakan dalam wawancara Maret dengan Semana kalau mantan suaminya menerima uang setara dengan $124.000 dari mantan pengedar narkoba bernama Samuel Santander Lopesierra. Santander Lopesierra menjalani hukuman 18 tahun penjara di Amerika Serikat karena perdagangan narkoba.
(yld/idn/detik)