Ramai Kecaman Kekerasan Israel ke Warga Palestina di Al-Aqsa

0
Bentrok Polisi Israel dan warga Palestina di Al-Aqsa (Foto: AP/Mahmoud Illean)
Jakarta – Bentrokan demonstran Palestina dan polisi Israel terjadi di Kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem. Kekerasan Israel kepada warga Palestina dalam insiden itu mendapat kecaman dari berbagai pihak.

Insiden itu terjadi pada Jumat (15/4/2022) waktu setempat. Pada awal terjadi bentrok itu sebanyak 7 orang dilaporkan terluka.

“Tujuh orang yang terluka dibawa ke rumah sakit untuk dirawat karena cedera tubuh bagian atas,” kata seorang anggota Bulan Sabit Merah Palestina seperti dilansir dari AFP, Jumat (15/4/2022).

Saksi mata mengatakan pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu ke pasukan keamanan Israel. Aksi itu dibalas tembakan peluru karet ke beberapa demonstran.
Korban Luka Lebih dari 150 Orang

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 153 orang dirawat di rumah sakit dan “puluhan” lainnya dirawat di tempat kejadian. Sementara itu, setidaknya tiga orang polisi Israel terluka.

Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan bentrokan yang terjadi pada hari Jumat itu “tidak dapat diterima”.

“Konvergensi Paskah, Ramadan, dan Paskah adalah simbol dari kesamaan yang kita miliki. Kita tidak boleh membiarkan siapa pun mengubah hari-hari suci ini menjadi platform untuk kebencian, hasutan, dan kekerasan,” katanya.

RI Kecam Kekerasan Aparat Israel

Indonesia pun mengecam kekerasan yang dilakukan aparat Israel terhadap warga Palestina di Masjid Al-Aqsa. Indonesia mendesak kekerasan terhadap warga Palestina dihentikan.

Sikap Indonesia itu disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melalui akun Twitter @Kemlu_RI, seperti dilihat Sabtu (16/4/2022).

“Indonesia mengecam keras aksi kekerasan bersenjata aparat keamanan Israel terhadap Warga Palestina di komplek Masjid Al-Aqsa (15/4), yang memakan korban jiwa dan luka-luka,” tulis Kemlu.

Indonesia menyoroti kekerasan yang dilakukan aparat Israel terhadap warga Palestina saat bulan Ramadan dan di wilayah rumah ibadah umat Islam.

“Tindakan kekerasan terhadap warga sipil tersebut tidak dapat dibenarkan dan harus segera dihentikan, apalagi dilakukan di tempat ibadah Masjid Al-Aqsa di bulan suci Ramadan,” tegas Kemlu.

PBB Diminta Tegas

Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) juga mengecam kekerasan pasukan Israel terhadap warga Palestina itu. Cak Imin meminta ketegasan PBB terhadap Israel.

“Saya mengecam keras setiap aksi kekerasan dan kekejaman yang dilakukan Israel kepada saudara-saudara kita di Masjid Al-Aqsa Palestina. Apalagi dilakukan di tengah bulan Ramadan ini,” kata Cak Imin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/4).

Wakil Ketua DPR RI ini menyebut Israel dengan ambisinya terus memaksakan perluasan kawasan hingga menjadi sumber berbagai masalah di wilayah Palestina. Cak Imin meminta PBB dan seluruh masyarakat internasional tegas terhadap segala bentuk kesewenang-wenangan Israel.

“Saya dan tentu saja seluruh rakyat Indonesia terus membela dan mendukung rakyat Palestina ikut membela demi tegaknya kedaulatan Palestina dan bebas dari segala bentuk kesewenang-wenangan Israel. Saya juga mendorong PBB tegas memberikan sanksi ke Israel,” ujar Cak Imin.

AS Sangat Prihatin

Pemerintah Amerika Serikat menyatakan pihaknya “sangat prihatin” atas bentrokan antara warga Palestina dan polisi Israel di kompleks masjid Al-Aqsa Yerusalem. AS meminta semua pihak untuk menahan diri.

“Kami menyerukan semua pihak untuk menahan diri (dan) menghindari tindakan provokatif dan retorika,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP, Sabtu (16/4).

“Kami mendesak para pejabat Palestina dan Israel untuk bekerja sama meredakan ketegangan dan memastikan keselamatan semua orang,” imbuh Price.

PM Palestina: Serangan Brutal

Dilansir dari media Al-Jazeera, Sabtu (16/4), Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad Shtayyeh menyebut serangan polisi Israel di Masjid Al-Aqsa itu sebagai “serangan brutal terhadap jemaah selama bulan suci”, dan pertanda berbahaya.

Sementara itu di Gaza, juru bicara Hamas, yang menguasai daerah itu, mengatakan bahwa penggunaan kekuatan Israel di tempat suci tersebut tidak akan dibiarkan begitu saja.

“Kami akan menarik garis lagi dalam membela Yerusalem dan kami akan meluncurkan era baru; senjata untuk senjata, dan kekuatan hanya akan dihadapi dengan kekerasan, dan kami akan mempertahankan Yerusalem dengan sekuat tenaga,” kata juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum.

(lir/lir/detik)