Dalam pemaparannya, Menkes Budi mengatakan vaksin tersebut dipesan dari Bavarian Nordic. Itu merupakan perusahaan bioteknologi terintegrasi yang berfokus pada pengembangan, pembuatan, dan komersialisasi vaksin untuk penyakit menular dan imunoterapi kanker.
“Dari segi vaksinasi, kita sudah memesan vaksinnya 2.000 dosis dari Bavarian Nordic yang dibantu oleh KBRI Denmark,” beber Menkes Budi dalam rapat Komisi IX DPR, Selasa (30/8/2022).
Pada kesempatan berbeda, juru bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril menegaskan vaksin cacar monyet ini masih akan dibahas lebih lanjut dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) serta ITAGI.
Menurutnya, bisa jadi kemungkinan vaksin yang diberikan adalah vaksin cacar yang diperpanjang penggunaannya.

“Jadi vaksin itu sebagai satu bagian penanggulangan infeksi. Untuk saat ini WHO belum memberikan anjuran untuk seluruh negara vaksinasi massal seperti halnya COVID-19,” beber Syahril saat ditemui di gedung Dr R Soeharto, Jakarta Pusat, Selasa (30/9/2022).
“Yang kedua dari vaksin yang dulu ada 1980 masih dinilai efektif, tetapi negara-negara maju mereka ada yang mengadakan (penelitian) sendiri, dan sudah ada dua. Kita lagi penjajakan,” pungkas dia.
(sao/naf/detik)