Ribuan Mahasiswa di Palembang Tolak Wacana Penundaan Pemilu 2024

0
foto ian/rakyatpembaruan.com
Wakil Ketua DPRD Sumsel Muchendi Mahzareki bersama Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Masagus Syaiful Padli danSekretaris DPRD Sumsel saat mendatangi mahasiswa. (foto ian/rakyatpembaruan.com)

Palembang, rakyatpembaruan.com-

Ribuan mahasiswa di Palembang yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumatera Selatan melakukan aksi damai terkait wacana akan adanya perpanjangan massa jabatan presiden menjadi tiga periode dan juga wacana tentang penundaan pemilu 2024, Kamis (7/4/2022) siang sekitar pukul 01.57 WIB.

Pantauan wartawan rakyatpembaruan.com dilapangan suasana aksi sempat memanas, dibawah terik matahari aksi ribuan mahasiswa yang mulai bergerak hendak melakukan orasi damai didepan gerbang utama gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Selatan jalan POM IX Palembang mendapat hadangan barikade kawat berduri dari aparat keamanan di simpang lima lampu merah DPRD Sumsel arah menuju ke jalan POM IX.

Petugas kepolisian yang telah berjaga sejak pagi hari, tak membuka barikade kawat berduri yang dipasang di tengah jalan. Kondisi itu lalu membuat mahasiswa sempat beberapa kali meminta aparat untuk membiarkan mereka melakukan orasi damai di depan gerbang utama DPRD Sumsel. Aksi ini pun sempat membuat empat ruas jalan di Kapten Rivai pun mendadak menjadi macet.

Para menyampaikan sebanyak 11 poin tuntutan dalam aksi tersebut. Di antaranya, menolak penundaan pemilu 2024, serta menolak perpanjangan massa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Di sela aksi, anggota DPRD Sumsel mendatangi mahasiswa. Wakil Ketua DPRD Sumsel Muchendi Mahzareki, Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Masagus Syaiful Padli,

Muchendi Mahzareki mengatakan DPRD Sumsel adalah rumah rakyat dan mempersilakan siapapun menyampaikan aspirasi dengan damai.

Ditempat yang sama Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli mengungkapkan, akan menyampaikan tuntutan mahasiswa kepada ketua DPRD. Selanjutnya, mereka akan melakukan rapat dengan mengirimkan tuntutan para mahasiswa ke tingkat pusat.

“Intinya apa yang disampaikan oleh mahasiswa sudah kami terima, nanti pimpinan yang meneruskan ke pusat,” kata Syaiful.

Meski sempat terjadi ketegangan, para massa aksi membubarkan diri dengan tertib. Arus lalu lintas terpantau padat merayap menjelang petang dari dan ke arah Simpang Lima. Massa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 17.00 WIB.(ian/rp)