Korut meluncurkan rudal balistik pertama di tahun 2022 pada Rabu (5/1/2022). Aktivitas balistik itu dilaporkan dua negara tetangga Korut, yakni Korea Selatan (Korsel) dan Jepang.
Dilansir dari AFP dan Reuters, Laporan militer Korsel menyebut Korut menembakkan objek yang ‘diduga sebagai rudal balistik’ dari daratan menuju ke lautan di sebelah timur Semenanjung Korea pada Rabu (5/1) pagi, sekitar pukul 08.10 waktu setempat.
Pada Senin (17/1), Korut tercatat telah empat kali meluncurkan rudal balistiknya. Peluncuran rudal balistik itu dilaporkan oleh Penjaga Pantai Jepang.
“Korea Utara tampaknya telah meluncurkan kemungkinan rudal balistik,” kata juru bicara Penjaga Pantai kepada AFP, tanpa memberikan rincian tentang kemungkinan lintasannya.
Militer Korea Selatan juga melaporkan bahwa Korea Utara telah menembakkan “proyektil tak dikenal” ke arah laut di lepas pantai timurnya.
Peluncuran Rudal Balistik Tak Pernah Sesering Ini
Korut terus melanjutkan peluncuran rudal balistik dalam dua hari terakhir. Peluncuran rudal balistik Korut belum pernah sesering ini.
Dilansir dari Reuters, Selasa (25/1/2022), aktivitas peluncuran terbaru Korut itu dilaporkan oleh Korea Selatan (Korsel), negara tetangganya. Kepala Staf Gabungan militer Korsel mengatakan bahwa pihaknya masih menganalisis peluncuran itu untuk menetapkan jenis proyektil yang digunakan.
Korut mengabaikan kecaman internasional dan menggelar empat uji coba rudal balistik beberapa pekan terakhir, dengan yang paling baru pada 17 Januari lalu. Belum ada pernyataan resmi dari Korut soal peluncuran terbaru itu.
Korut disebut belum pernah menembakkan rudal sebanyak ini dalam satu bulan kalender dalam beberapa dekade. Demikian menurut data yang dikumpulkan oleh Pusat Studi Strategis dan Internasional – sebuah think tank yang berbasis di Washington, Amerika Serikat.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel) mengatakan pihaknya mendeteksi dua rudal balistik jarak pendek yang ditembakkan dari daerah kota Hamhung menuju Laut Timur sekitar pukul 8 pagi waktu setempat.
“Proyektil terbang 190 kilometer (118 mil) pada ketinggian 20 km,” kata Kepala Staf Gabungan Korsel.