Seperti dilansir Reuters, Rabu (20/10/2021), pesawat supersonik AS era Perang Dingin itu awalnya dirancang untuk membawa muatan bom nuklir dan rudal, namun sekarang hanya membawa muatan konvensional.
“Awak jet tempur Rusia mengidentifikasi target di udara sebagai dua pesawat pengebom strategis supersonik B-1B milik Angkatan Udara AS, yang didampingi dua pesawat pengisi bahan bakar KC-135, dan mengawal pesawat-pesawat itu melintasi perairan Laut Hitam,” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
“Setelah pesawat-pesawat perang asing diusir dari perbatasan negara Rusia, jet-jet tempur Rusia dengan aman kembali ke pangkalan udara yang menjadi markas jet-jet tempur itu,” imbuh pernyataan tersebut.
Insiden ini terjadi bertepatan saat Menhan AS, Lloyd Austin, mengunjungi Ukraina. Dalam kunjungannya, Austin menyebut Rusia sebagai penghalang bagi perdamaian di Ukraina bagian timur dan menyerukan Rusia untuk mengakhiri aktivitas mendestabilitasi di Laut Hitam dan sepanjang perbatasan Ukraina.
Dalam pernyataannya, Rusia menyalahkan Ukraina atas kurangnya kemajuan dalam menerapkan kesepakatan damai di wilayah Ukraina bagian timur yang rawan konflik. Tuduhan itu dibantah Ukraina.
Sementara itu, insiden serupa melibatkan pesawat pengebom B-1B juga terjadi di atas perairan Laut Jepang pada Minggu (17/10) waktu setempat. Diketahui bahwa pesawat pengebom B-1B digunakan dalam rangkaian latihan militer dengan sekutu-sekutu NATO di seluruh wilayah Eropa, mulai dari Arktik, Baltik dan Laut Hitam.