“Pembicaraan itu berlangsung sulit, pihak Ukraina terus-menerus mengubah posisinya. Sulit untuk menghindari kesan bahwa kolega-kolega Amerika kami menahan tangan mereka,” sebut Lavrov saat berbicara kepada para mahasiswa di Moskow, seperti dilansir AFP, Rabu (23/3/2022).
Dia menambahkan bahwa ‘Amerika melihatnya sebagai hal yang tidak menguntungkan bagi mereka jika proses ini untuk selesai dengan cepat’.
Lavrov juga menyinggung ‘pernyataan provokatif’ soal pesawat-pesawat tempur MiG dari era Uni Soviet — yang tampaknya merujuk pada tawaran Polandia untuk mengirimkan jet tempur MiG-29 lewat pangkalan udara AS, yang telah ditolak oleh otoritas AS.
Lebih lanjut, Lavrov menyebut AS ‘tampaknya ingin membuat kita berada dalam kondisi aksi militer selama mungkin’. Dia juga menyebut Rusia perlu ‘berdiri teguh’.
“Negara-negara Barat ingin memainkan semacam peran perantara tapi kita memiliki garis merah,” tandasnya.
Belum ada tanggapan resmi pemerintah AS atas tuduhan Lavrov tersebut.