Dilansir AFP, Rabtu (27/11/2024), Rusia memanggil duta besar London untuk kementerian luar negeri di Moskow. Dinas keamanan federal Rusia, FSB mengindikasi adanya “pekerjaan intelijen dan subversif, yang mengancam keamanan Federasi Rusia”, demikian laporan kantor berita negara.
Perkembangan itu terjadi beberapa jam setelah Rusia mengonfirmasi menangkap seorang pria Inggris. Pria itu ditangkap saat bertempur untuk Ukraina, di tengah meningkatnya ketegangan antara Moskow dan Barat atas keadaan konflik, yang dimulai hampir tiga tahun lalu.
FSB mengatakan diplomat itu “sengaja memberikan data palsu saat memperoleh izin untuk memasuki negara kami, sehingga melanggar hukum Rusia”.
Rekaman yang disiarkan oleh media pemerintah menunjukkan duta besar Inggris tiba di kementerian luar negeri di pusat kota Moskow setelah dipanggil untuk berunding, beberapa menit setelah pengusiran diumumkan.
Inggris dan Rusia saling mengusir beberapa diplomat satu sama lain atas tuduhan mata-mata dalam beberapa tahun terakhir.
FSB mengatakan pria yang diusir pada hari Selasa adalah pengganti salah satu dari enam pejabat Inggris yang telah diusir Rusia awal tahun ini, juga atas tuduhan mata-mata.
Hubungan antara kedua ibu kota telah berulang kali tegang oleh dugaan skandal mata-mata.
Gelombang saat ini dimulai dengan pembunuhan mantan agen Rusia dan kritikus Kremlin Alexander Litvinenko pada tahun 2006 dalam serangan peracunan di London.
Kemudian pada tahun 2018, Inggris dan sekutunya mengusir puluhan pejabat kedutaan Rusia yang dituduh sebagai mata-mata atas upaya peracunan mantan agen ganda, Sergei Skripal, yang tinggal di pengasingan di Inggris.
(taa/detik)