Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep Medicine menemukan, orang yang sering begadang berisiko mengalami pengerasan arteri lebih besar dua kali lipat dibandingkan orang-orang yang tidur dalam waktu normal dan rutin bangun pagi hari.
Kondisi pengerasan arteri ini disebabkan oleh penumpukan timbunan lemak di pembuluh darah, lebih sering terjadi pada orang lanjut usia dengan tekanan darah tinggi dan kolesterol. Jika sudah terjadi demikian, salah satu risiko yang mengintai yakni penyakit serangan jantung dan stroke.
“Orang yang suka begadang harus sadar akan kemungkinan kaitannya dengan pengerasan arteri, dan mungkin mencoba untuk tidak tidur terlalu larut saat mereka lelah,” kata pemimpin penelitian dari Universitas Gothenburg di Swedia, Mio Kobayashi Frisk, dikutip dari Daily Mail UK, Rabu (27/12/2023).
“Karena mereka mungkin berada dalam kelompok risiko penyakit kardiovaskular, mereka mungkin ingin mempertimbangkan gaya hidup seperti makan sehat dan cukup tidur serta berolahraga,” sambungnya.
Para peneliti mengamati sebanyak 771 orang dengan rentang usia 50 hingga 64 tahun. Mereka berupaya mencari tahu, apakah kondisi pengerasan arteri ini betul lebih sering terjadi pada orang yang sering begadang, sering bangun tidur siang hari, dan energi di sore atau malam hari.
Mereka menemukan, orang-orang yang mengaku sering begadang 90 persen lebih mungkin mengalami pengerasan arteri dibandingkan mereka yang suka bangun pagi.
Pasalnya, pola waktu keseharian orang yang sering begadang dan bangun siang cenderung bertentangan dengan jam alami tubuh manusia. Karena ketidaksesuaian itulah, misalnya waktu untuk tidur justru dipakai untuk aktif beraktivitas dan sebaliknya, muncul risiko tekanan darah tinggi dan peradangan yang dapat merusak arteri dan menimbulkan pengerasan.
Timbunan lemak penyebab pengerasan, kemudian dapat pecah sehingga menyebabkan penggumpalan darah yang berujung pada serangan jantung dan stroke.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti juga mempertimbangkan faktor gaya hidup yang buruk, misalnya berkaitan dengan berat badan berlebih, aktivitas fisik yang minim, dan konsumsi alkohol.
(vyp/suc/detik)