PBB juga memperingatkan bahwa mengabaikan kebutuhan kemanusiaan di Afghanistan bisa sangat berisiko.
Dilansir AFP, Rabu (16/3/2022), kepala badan pengungsi PBB, UNHCR, Filippo Grandi, yang tengah melakukan kunjungan selama empat hari ke Afghanistan, mengingatkan agar komunitas internasional terus terlibat dengan otoritas Taliban saat Afghanistan sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.
“Namun pesan saya dengan datang ke sini adalah, jangan lupakan situasi lainnya, di mana perhatian dan sumber daya dibutuhkan dan Afghanistan merupakan salah satunya,” cetusnya.
Ia mengatakan risiko distraksi sangat tinggi. Menurutnya, bantuan kemanusiaan harus tetap dilakukan meski banyak krisis lain yang juga terjadi di seluruh dunia.
“Risiko distraksi sangat tinggi, sangat tinggi … Bantuan kemanusiaan harus mengalir, tidak peduli seberapa banyak krisis lainnya bersaing dengan Afghanistan di seluruh dunia,” imbuh Grandi.
Pada Januari lalu, PBB mengajukan bantuan kemanusiaan terbesar untuk satu negara, dengan menyerukan dana US$ 5 miliar untuk mencegah bencana kemanusiaan di Afghanistan. Namun Grandi menyebut bahwa perang di Ukraina mulai mempersulit upaya penggalangan dana untuk Afghanistan.
“Jadi, kita perlu mendorong karena kebutuhan sekarang sama seperti pada September,” ujar Grandi.
Untuk diketahui Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus tahun lalu, dan sejak saat itu krisis kemanusiaan di sana semakin memburuk.
PBB dan badan bantuan kemanusiaan global lainnya menyebut lebih dari separuh populasi Afghanistan — totalnya 38 juta orang — terancam kelaparan pada musim dingin ini.