Simulasi Kebakaran Tangki Timbun IT Palembang, GM MOR II Aktifkan Penanganan Level 1

0

Palembang, Rakyatpembaruan.com – Kebakaran terjadi di Tangki Timbun -08 (TT-08) di Integrated Terminal (IT) Palembang. Insiden terjadi saat berlangsung penerimaan Produk Liquefied Petroleum Gas (LPG) dari PERTASAMTAN GAS ke Integrated Terminal Palembang Site LPG Pulau Layang TT-08 ketika pemompaan sedang berlangsung.

General Manager (GM) Marketing Operation Region (MOR) II, Asep Wicaksono Hadi, menerima laporan dari IT Manager Palembang, terkait insiden tersebut.

Karena IT Palembang tidak dapat menangani sendiri, maka komando diambil alih oleh GM MOR II, dengan mengaktifkan penanganan level 1.

Dilaporkan dua korban dalam kondisi tidak sadarkan diri, dikarenakan jatuh dari atas tangki saat akan melakukan penutupan tangki.

Korban langsung ditangani tim Medis. Sementara tim HSSE dan Pemadam Kebakaran berupaya memadamkan api.

Peristiwa tersebut hanyalah skenario penanganan Keadaan Darurat Kebakaran, yang dilaksanakan secara virtual di Puskodal (Pusat Komando Pengendalian) di MOR II yang berkoordinasi dengan tim di lokasi.

Simulasi keadaan darurat Level 1 dengan memanfaatkan teknologi informasi, sebagai pengganti latihan fisik di lapangan, dengan tetap memenuhi kaidah protokol pencegahan Covid-19.

Region Manager Communication, Relations & CSR Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), Rifky Rakhman Yusuf, dalam keterangan resminya mengungkapkan bahwa Keadaan Darurat Level 1 (Region) adalah kondisi darurat yang tidak bisa ditanggulangi oleh lokasi, dan butuh bantuan dari lokasi Pertamina lain atau bantuan external melalui persetujuan region di lokasi yang sama.

“Pelaksanaan Simulasi Keadaan Darurat merupakan kegiatan yang sangat penting guna meningkatkan kehandalan dan kesiapan sistem, sumber daya, dan fasilitas penanggulangan keadaan darurat yang ada dalam suatu lokasi ketika menghadapi kondisi yang sebenarnya”, tambah Rifky.

Pelaksanaan simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat dimasa pandemi Covid-19 yang menekankan pada larangan untuk melakukan aktivitas keramaian dan menjaga jarak aman, Pertamina telah membuat mekanisme yang efektif untuk melaksanakan keadaan darurat namun tetap memenuhi protokol kesehatan Covid-19 yang ada.

“Informasi dipantau melalui CCTV, Observer bisa mengikuti pelaksanaan simulasi secara daring, Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) lokasi dan region tetap diaktifkan dengan tetap memperhatikan protokol Covid-19 tanpa mengaktifkan Puskopen di lokasi, serta meniadakan pihak eksternal yang terlibat dalam simulasi”, tutup Rifky.