Sinkhole Telan Turis, Pakar Minta Bawah Tanah Kuala Lumpur Dipetakan

0
Jakarta – Otoritas Balai Kota Kuala Lumpur (DBKL) disarankan membuat sistem pemetaan bawah tanah komprehensif untuk infrastruktur dan utilitas kota, jika belum punya. Demikian usul Institution of Engineers Malaysia (IEM) menyusul munculnya dua sinkhole di ibukota Malaysia, satu menelan seorang turis India.

Presiden IEM Prof Dr Jeffrey Chiang Choong Luin mengatakan sinkhole yang muncul baru-baru ini dan menelan warga negara India berusia 48 tahun Vijayalaksmi di Jalan Masjid India, memicu kebutuhan mendesak untuk bertindak.

“Ini adalah kesempatan DBKL memanfaatkan teknologi dan memetakan infrastruktur bawah tanah kota yang rumit. Dengan sumber daya dan tekad yang tepat, bencana di masa depan dapat dicegah,” katanya yang dikutip detikINET dari Asia News.

IEM bersedia membantu jika DBKL terbuka kolaborasi. IEM, yang memiliki lebih dari 50.000 anggota, sebelumnya mendesak pihak berwenang melakukan penyelidikan menyeluruh dan menawarkan keahliannya terkait kemunculan sinkhole di Kuala Lumpur.

Organisasi tersebut menyerukan pemeriksaan keselamatan yang lebih ketat oleh para insinyur profesional yang berkualifikasi dalam desain, konstruksi, dan pengawasan infrastruktur penting untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut.

Dalam wawancara baru-baru ini, mantan Wali Kota Datuk Seri Nor Hisham Ahmad Dahlan menekankan perlunya pemetaan bawah tanah yang komprehensif untuk Kuala Lumpur serta kolaborasi yang baik antar lembaga.

“Salah satu tantangan signifikan yang kami hadapi adalah mengajak perusahaan utilitas ikut serta dalam proses pemetaan. Banyak yang enggan membagikan data mereka, yang membuat sulit untuk membuat peta infrastruktur bawah tanah komprehensif dan andal,” katanya.

Nor Hisham menilai data DBKL saat ini mungkin tidak akurat karena sudah ketinggalan zaman. Munculnya dua sinkhole di Jalan Masjid India pada 23 Agustus meningkatkan kekhawatiran di antara penduduk dan bisnis di daerah tersebut. Upaya pencarian dan penyelamatan turis India tersebut masih berlangsung.

(fyk/afr/detik)