Seperti dilansir AFP, Jumat (17/2/2023), aksi mogok kerja seharian penuh, yang digelar oleh serikat pekerja Verdi, memaksa maskapai terbesar Jerman, Lufthansa, membatalkan lebih dari 1.300 penerbangan di dua bandara tersibuk, Frankfurt dan Munich.
“Aksi mogok kerja itu diperkirakan akan berdampak kuat, terutama pada lalu lintas udara domestik, mulai dari penundaan hingga pembatalan dan bahkan penutupan sebagian lalu lintas udara,” demikian pernyataan Verdi.
Asosiasi bandara Jerman ADV menyebut aksi mogok kerja itu ‘sama sekali tidak bisa diterima’. Disebutkan juga bahwa aksi itu akan berdampak pada sekitar 295.000 penumpang dan lebih dari 2.300 penebangan secara bersamaan.
“Solusi harus ditemukan di meja perundingan dan bukan dengan mengorbankan penumpang,” ucap kepala ADV Ralph Beisel dalam pernyataannya.
Bandara-bandara lainnya yang terdampak berada di kota Bremen, Dortmund, Hamburg, Hanover, Leipzig dan Stuttgart.
Verdi yang tengah memimpin perundingan untuk para pekerja sektor publik, awak lapangan bandara dan staf keamanan penerbangan, untuk menuntut gaji yang lebih baik ketika para pekerja menyaksikan pendapatan mereka terkikis oleh tingginya biaya hidup.
Perundingan selanjutnya dengan operator bandara dijadwalkan digelar pada 22-23 Februari mendatang.
Dampak dari aksi itu, otoritas bandara Frankfurt dan Hamburg mengimbau para penumpang untuk tidak datang ke bandara. Sementara pelancong yang bepergian di dalam wilayah Jerman diminta beralih ke moda transportasi kereta api.
Bandara Munich membatalkan seluruh penerbangan penumpang reguler.
Ditegaskan juga oleh Verdi bahwa aksi mogok kerja ini tidak akan berdampak pada penerbangan yang mengangkut bantuan kemanusiaan untuk korban gempa di Turki dan Suriah, juga terhadap pesawat yang membawa para pemimpin dunia yang menghadiri Konferensi Keamanan Munich.
(nvc/ita/detik)