Dirangkum detikcom, Jumat (2/2/2024), Mahfud menyerahkan surat pengunduran diri kepada Jokowi pada Kamis (1/2). Pertemuan keduanya berlangsung selama 10 menit.
Mahfud mengatakan ada tiga poin yang termuat dalam surat pengundurannya. Dia juga menyebut momen pertemuannya dengan Jokowi berlangsung hangat tanpa ketegangan.
Mahfud Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Jokowi
Mahfud Md bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka. Mahfud resmi menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menko Polhukam secara langsung ke Jokowi.
Pantauan detikcom di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/2), Mahfud selesai bertemu Jokowi sekitar pukul 17.10 WIB. Pertemuan berlangsung tertutup, Mahfud jumpa pers didampingi oleh Mensesneg Pratikno.
Mahfud bertemu Jokowi untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Menko Polhukam secara langsung. Mahfud mengatakan Jokowi telah menerima surat tersebut.
“Intinya saya mengajukan permohonan untuk berhenti,” kata Mahfud setelah pertemuan dengan Jokowi.
Mahfud Md resmi mundur dari posisi Menko Polhukam. Mahfud menyebut tak ada ketegangan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat dirinya mengantar surat permohonan berhenti dari jabatannya.
“Saya mohon maaf kepada beliau kalau memang ada masalah-masalah yang kurang saya laksanakan dengan baik. Alhamdulillah Bapak Presiden sama dengan saya, kita bicara dari hati ke hati dan penuh kekeluargaan dan sama sama tersenyum, tidak ada ketegangan apapun,” kata Mahfud Md dalam konferensi pers bersama Mensesneg Pratikno di Istana Merdeka, Kamis (1/2).
Mahfud menyebut dirinya dan Jokowi bernostalgia saat bertemu barusan. Mahfud juga mengutarakan apa yang disampaikan Jokowi dalam pertemuan tersebut.
“Kita tersenyum, bergembira, bercerita masa lalu ketika kita mulai bekerja. Bahkan Pak Presiden mengatakan Pak Mahfud ini adalah Menko Polhukam terlama dalam sepanjang pemerintahan Pak Jokowi karena dulu Pak Tedjo tidak sampai setahun, Pak Luhut setahun 4 bulan kalau ndak salah, lalu Pak Wiranto 3 tahun setengah lewat 2 bulan,” kata Mahfud.
Jokowi Sebut Mahfud Menko Polhukam Terlama di Era Pemerintahannya
Mahfud juga mengungkap respons Jokowi. Mahfud menyampaikan pernyataan Jokowi kalau dirinya merupakan Menko Polhukam terlama di pemerintahannya.
“Bahkan Pak Presiden mengatakan Pak Mahfud ini adalah Menko Polhukam terlama dalam sepanjang pemerintahan Pak Jokowi,” kata Mahfud, dalam konferensi pers bersama Mensesneg Pratikno di Istana Merdeka.
Mahfud menerangkan Tedjo Edhy Purdijatno tak sampai setahun saat menjabat Menko Polhukam periode 2014-2015. Kemudian Luhut Binsar Pandjaitan hanya 1 tahun 4 bulan sebagai Menko Polhukam di erah Jokowi (2015-2016), lalu Wiranto 3,5 tahun menjabat Menko Polhukam (2016-2019).
“Saya hampir 4,5 tahun hanya karena perkembangan politik memang saya harus fokus ke tugas lain sehingga saya mohon berhenti,” kata Mahfud.
Mahfud juga mengatakan pertemuannya dengan Jokowi lebih banyak bergurau. Dia juga menyampaikan pembicaraan dengan Jokowi membahas soal membangun Indonesia sesuai tujuan negara.
“Kami tadi banyak bergurau dan bicara negara ini harus dibangun ke depan sesuai dengan tujuan negara kita dan kita tak mungkin sempurna, tak mungkin bisa menyelesaikan semuanya dalam waktu yang pendek dan tau semuanya tentang masalah yang kita hadapi, sehingga harus bekerja sungguh,” ujarnya.
Mahfud mengatakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu berlangsung lebih dari 10 menit. Dia mengatakan pertemuan itu banyak guraunya.
“Pertemuan memang agak lama, lebih dari 10 menit, karena memang banyak guraunya juga,” kata Mahfud dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta.
Mahfud menyerahkan surat pengunduran diri secara langsung kepada Jokowi. Dia mengatakan punya kesepakatan dengan Jokowi bahwa Indonesia harus terus dibangun.
Pilihan Mundur Etika Pribadinya
Mahfud Md menegaskan perihal mundur dari dari kabinet adalah urusan pribadi. Mahfud enggan mengaitkan dengan paslon lain yang juga memiliki jabatan di kabinet.
Mahfud menjawab perihal tanggapan paslon lain, yakni capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang duduk sebagai Menteri Pertahanan di kabinet. Apakah Prabowo juga perlu mundur dari kabinet?
“Nggak, nggak, kalau saya sendiri tidak akan mengaitkan dengan orang lain. Ini saya saja, kalau orang lain mau mengaitkan silakan,” kata Mahfud saat memberikan keterangan pers setelah bertemu Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan.
Saat ditanya lagi terkait etika, Mahfud juga enggan memberikan penilaian. Mahfud menjelaskan etika baginya bukan perihal berhenti atau tidak, melainkan penghormatan kepada Jokowi. Sebab, dia dipanggil secara baik-baik sehingga saat mengundurkan diri pun harus secara baik-baik.
“Oh nggak tahu, biar orang lain saja lah, etik saya itu bukan soal yang lain ikut berhenti atau tidak. Etika saya itu, saya dulu diangkat dengan penuh penghormatan, maka saya harus menghadap dengan penuh penghormatan juga. Itu saja kalau etika saya, kalau yang lain-lain itu saya nggak itu, urusan menteri lain,” ujarnya.
Mahfud pun menepis anggapan bahwa dia mundur karena jengah karena banyak menteri yang berpihak ke paslon nomor 2 Prabowo-Gibran. Mahfud mengatakan dia tidak berpikir seperti itu.
“Nggak, tadi nggak bicara itu, itu wacana di luar yang begitu, kalau saya nggak bicarakan itu,” ucapnya.
Mahfud Md telah menyerahkan surat pengunduran diri dari jabatan Menko Polhukam kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini di Istana Negara. Mahfud mengatakan ada tiga poin dalam surat pengunduran dirinya tersebut.
“Baru saja saya diterima oleh Bapak Presiden Bapak Joko Widodo, saya menyampaikan surat tentang kelanjutan tugas saya sebagai Menko Polhukam. Intinya saya mengajukan permohonan untuk berhenti. Isi surat itu singkat, hanya berisi tiga hal,” kata Mahfud.
Mahfud mengatakan isi pertama dari surat itu terkait ucapan terima kasih kepada Jokowi. Dia mengapresiasi Jokowi yang telah menunjuknya sebagai Menko Polhukam pada tahun 2019 silam dengan penuh penghormatan.
“Pertama, saya menyampaikan terima kasih kepada presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo yang pada tanggal 23 Oktober tahun 2019 mengangkat saya, melantik saya sebagai Menko Polhukam dan menyerahkan SK pengangkatannya dengan penuh penghormatan kepada saya dan penghormatan saya kepada beliau saat itu,” katanya.
“Sehingga saya secara resmi dan penuh hormat juga hari ini menyerahkan surat menyatakan minta atau mohon berhenti dengan surat itu,” sambung Mahfud.
Isi kedua surat itu terkait substansi pengunduran dirinya sebagai Menko Polhukam. Dalam poin ketiga surat tersebut, Mahfud juga menyampaikan permohonan maaf kepada Jokowi.
“Yang ketiga saya mohon maaf kepada beliau kalau memang ada masalah-masalah yang kurang saya laksanakan dengn baik,” tutur Mahfud.
(ygs/fas/detik)