Dilansir dari CBS News, ratusan orang itu berkumpul di waktu menjelang berbuka, pada Sabtu (2/4/2002). Sebanyak seribu lima ratus makanan dibagikan.
“Bagi umat Islam, puasa bukan hanya sekedar agar kita mengerti bagaimana perasaan orang-orang yang rawan pangan. Hal ini sebenarnya kita lakukan agar kita bisa lebih dekat dan lebih memperdebatkan pencipta kita, Tuhan kita, Allah,” kata penyelenggara acara, SQ, dilansir dari CBS News.
“Kami di sini untuk menjelaskan agama kami kepada semua orang yang tidak tahu apa itu Islam,” katanya.
“Islam adalah agama damai,” ujarnya.
Khutbah non-kekerasan didengarkan di lokasi. Selain itu, orang-orang yang berkumpul di sana menyampaikan pesan persatuan.
“Ada banyak kesalahpahaman tentang Islam,” kata seorang pria.
“Ada orang gila di semua budaya, semua agama, dan kelompok kecil orang itu tidak mewakili mayoritas … Kami didorong untuk berdoa, berpuasa, melakukan perbuatan baik, bersedekah,”
“Al-Qur’an adalah wahyu ilahi. Ini adalah wahyu terakhir yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, yang menjadi utusan dalam serangkaian utusan, seperti Yesus, seperti Musa,” kata SQ.
“Kita semua bersatu dan terhubung bersama. Orang-orang harus berhenti mencoba memecah belah umat Kristen dan Muslim dan Yahudi dan semua orang. Itu harus dihentikan,” ucap SQ.
“Anda bekerja dengan orang-orang ini. Anda naik kereta dengan orang-orang ini. Kita semua benar-benar satu,” kata salah satu penyelenggara acara Ali Camara.