Insiden ini dilaporkan sebagai aksi penyusupan terbesar yang dilakukan oleh Angkatan Udara China ke zona pertahanan udara Taiwan, sejak Januari lalu.
Dilansir Reuters, Selasa (31/5/2022) Taiwan yang dianggap China sebagai bagian dari wilayahnya, mengeluhkan selama dua tahun terakhir atau lebih soal misi berulang dari Angkatan Udara China di dekat wilayahnya.
Menurut peta yang dirilis Kementerian Pertahanan Taiwan, pesawat-pesawat militer China itu mengudara hingga ke area sebelah timur laut Kepulauan Pratas, meskipun area itu tergolong masih jauh dari daratan utama Taiwan sendiri.
Pesawat-pesawat militer China diketahui seringkali mengudara hingga ke wilayah barat daya Taiwan. Wilayah ini juga diketahui area yang masuk zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ), dekat dengan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan.
Salah satu caranya yaitu dengan memaksa mereka mengerahkan jet tempur berulang kali dan untuk menguji respons Taiwan.
Belum ada tanggapan resmi dari otoritas maupun militer China terkait hal ini. Namun sebelumnya, China menyebut aktivitas semacam itu merupakan latihan yang bertujuan melindungi kedaulatan wilayahnya.
Tidak ada tembakan yang dilepaskan dan pesawat militer China itu tidak terdeteksi mengudara di dalam wilayah udara Taiwan, melainkan hanya di dalam ADIZ.
Diketahui bahwa ADIZ berbeda dengan wilayah udara sebuah negara. ADIZ merupakan area di mana negara-negara bisa secara sepihak menuntut pesawat asing untuk mengambil langkah-langkah khusus untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri, tanpa adanya hukum internasional yang mengatur ADIZ.