Dari pertemuan tersebut, Bamsoet mengajak H.E. Mr. Francisco De Asis Aguilera Aranda untuk meyakinkan Dorna Sport yang berkantor pusat di Madrid, Spanyol, bahwa Indonesia pada tahun 2022 nanti siap menyelenggarakan kejuaraan bergengsi MotoGP.
“Selain meningkatkan hubungan diplomatik, ekonomi, sosial, dan budaya, peningkatan kerja sama sektor olahraga, khususnya otomotif, juga sangat penting untuk dilakukan. Terlebih Spanyol merupakan negara dengan industri olahraga otomotif terbesar di dunia,” kata Bamsoet dalam keterangannya, Senin (20/12/2021).
Bamsoet juga menjelaskan dalam sektor perdagangan, Indonesia dan Spanyol memiliki hubungan yang baik. Bahkan, pada tahun 2020 Spanyol merupakan negara tujuan ekspor Indonesia terbesar ke-5 di Eropa, setelah Belanda, Jerman, Swiss dan Italia, dengan nilai ekspor mencapai USD 1,5 Miliar. Spanyol juga importir terbesar komoditas Sawit Indonesia di Eropa dengan nilai total mencapai USD 749 juta. Nilai ekspor sawit berkisar 35 persen hingga 40 persen dari total ekspor Indonesia ke Spanyol dalam beberapa tahun terakhir.
“Pengelolaan Sawit di Indonesia telah dilaksanakan secara lestari melalui penerapan standar ISPO dan berperan penting dalam pencapaian SDGs, khususnya pengurangan kemiskinan. Tidak heran meskipun terikat pada ketentuan Uni Eropa terkait pembatasan sawit untuk program renewable energy, Spanyol bisa memahami posisi Indonesia terkait dengan sawit dan seringkali menyampaikan keinginan untuk menyuarakan kepentingan Indonesia terkait sawit pada tingkat Uni Eropa,” tambahnya.
Dalam pertemuan dengan Duta Besar Kerajaan Spanyol, ia juga mengajak pelaku usaha dan industri merelokasi industri mereka ke Indonesia. Selain itu, Spanyol juga bisa meningkatkan investasi di Indonesia, memanfaatkan berbagai peluang seperti di sektor ekonomi digital, energi terbarukan, kendaraan listrik dan industri battery, serta industri farmasi.
Bamsoet menekankan pentingnya dukungan dan kerja sama dari Parlemen dan Pemerintah Spanyol bagi kesuksesan kepemimpinan Indonesia di G20. Karena itu, Indonesia siap menerima masukan dan membahas lebih lanjut program-program yang dapat memajukan kepentingan bersama dalam kerangka kerjasama Parlemen P20.
“Prioritas Presidensi G20 Indonesia antara lain mencakup pemulihan ekonomi global yang kuat dan inklusif, termasuk pencapaian SDGs tanpa menambah beban bagi negara berkembang; prioritas isu terkait produktivitas, ketahanan dan stabilitas, pertumbuhan berkelanjutan dan menciptakan lingkungan yang kondusif dan kemitraan; penguatan kemitraan global dimana G20 dapat bersinergi dengan berbagai organisasi internasional lainnya,” tutup Bamsoet.
(akd/ega/detik)