Berpuasa tak hanya berfungsi sebagai sarana untuk membersihkan jiwa dan memperkuat hubungan seseorang dengan Tuhan yang Maha Kuasa, tapi juga memiliki efek yang besar pada tubuh, termasuk pada organ ginjal.
Spesialis urologi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr Akbari Wahyudi Kusumah, SpU, menjelaskan berpuasa selama 13 jam memang berpengaruh pada orang yang mengalami gangguan kesehatan pada organ ginjal. Akan tetapi, menurutnya, tubuh secara bertahap akan senantiasa beradaptasi dengan kondisi tersebut.
Berbeda dengan orang yang menggalami gangguan ginjal, orang-orang yang ginjalnya sehat umumnya tak mengalami efek yang besar pada tubuh saat berpuasa selama 13 jam.
“Yang jelas pasti berdampak, cuman itu biasanya sih badan adaptasi sendiri ya kan. Badan adaptasi sendiri, biasanya kalau puasa pertama memang gampang haus,” kata dr Akbari.
Karenanya, dr Akbari menyarankan untuk lebih banyak minum saat sahur. Hal ini dikarenakan 80 persen tubuh terdiri dari air, sehingga asupan air harus lebih diperbanyak ketika sahur.
“Itu harus minumnya yang banyak, makannya malah ga terlalu banyak kalau sahur kecuali kalau pas buka. Buka mau makan lebih banyak juga gak ada masalah, waktunya lebih panjang kan, tapi tetep airnya juga lebih banyak atau minimal setara lah, 2 gelas atau 3 gelas gitu,” imbuhnya.
“Jadi pengaruh sih pasti pengaruh. Cuma kalau kita bisa mengurus airnya di waktu yang tepat Sahur dan buka, Insya Allah si badan bisa langsung recovery,” lanjutnya lagi.
Serupa, Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dr Pringgodigdo Nugroho, SpPD-KGH, juga menganjurkan untuk mengkonsumsi air yang cukup agar ginjal tetap sehat.
“Mengenai air putih, memang dianjurkan untuk mengonsumsi air yang cukup. Jadi disesuaikan dengan umur dan aktivitas. Jadi, secara umum selama 24 jam itu harus cukup air,” jelas dr Pringgodigdo dalam konferensi pers Kemenkes, Kamis (13/3/2024).
“Karena ginjal juga bekerja selama 24 jam, jadi kebutuhan air selama 24 jam itu harus terpenuhi dengan baik,” sambung dia.
dr Pringgodigdo menekankan selama waktu bisa makan dan minum, kecukupan air putih harus dipenuhi dengan baik. Tetapi, tidak perlu terlalu terburu-buru.
Misalnya dari waktu berbuka puasa dan sampai waktu sahur.
“Tidak perlu dikejar misalnya pada saat buka atau sahur. Jadi sepanjang kita tidak tidur, di saat itu kita sebaiknya memenuhi kebutuhan cairan kita,” kata dr Pringgodigdo.
“Untuk orang dewasa sehat, dianjurkan minum sebanyak 2-2,5 liter sampai maksimal 3 liter itu harus dipenuhi. Bisa dari setelah buka sampai sahur,” bebernya.
(suc/up/detik)