Tingkat Keterisian Tempat Tidur Rumah Sakit di Palembang Turun

0

Palembang, rakyatpembaruan.com

Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate/BOR di rumah sakit di Palembang terus menurun.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Mirza Susanty, mengatakan, penurunan BOR karena beberapa faktor.

Antara lain, risiko penyebaran Covid-19 yang rendah dan status Palembang menunjukkan status zona kuning,

“Pasien terkonfirmasi menurun dan angka kasus aktif juga turun, sehingga angka BOR juga turun,” kata Mirza, Rabu (29/9/2021).

Selain itu, ada belasan rumah sakit yang dikhususkan juga melayani pasien Covid-19.

Mirza menerangkan, sampai 28 September, BOR di rumah sakit sudah turun menjadi 6,5%.

Jika dibandingkan pada masa kasus tinggi dulu mencapai 70-80% bahkan ada beberapa rumah sakit 100%.

Apalagi tingkat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah berada pada level 2. Kasus positif harian rata-rata hanya ada 8 kasus.

“Gambaran data ini menunjukkan situasi mulai aman, karena biasanya dalam sehari angka positif bisa mencapai 30 orang, sekarang jauh berkurang,” kata Mirza.

Melihat angka harian yang menurun, kasus Covid-19 di Palembang sudah bisa dinyatakan melandai.

Terlebih, risiko penularan perlahan rendah dan evaluasi penilaian indikator angka BOR di rumah sakit juga berada di bawah 50 persen dari tingkat ambang batas warning BOR di angka 70 persen.

“Jadi memang betul-betul tingkat kasus harian di Palembang melandai dengan risiko rendah di zona kuning,” ujar Mirza.

Menurut Mirza, angka penurunan BOR di Palembang juga dipengaruhi antusias masyarakat untuk melakukan vaksinasi di sejumlah fasilitas layanan kesehatan (fasyankes).

Berdasarkan data 21 pada September, persentase vaksinasi dosis pertama untuk keseluruhan sasaran sudah mencapai 42 persen.

“Dan dosis dua sudah 28 persen. Kita berharap akhir September ini, vaksinasi sudah lebih dari 50 persen,” kata Mirza.

Sedangkan untuk pengadaan stok vial dan dosis vaksin di Palembang, terus diajukan oleh Dinkes Kota kepada Dinkes Provinsi, dan jika ketersediaan mulai menipis, maka distribusi ke Gudang Farmasi Dinkes Palembang dilakukan setiap satu minggu sekali.

“Alokasi terakhir ada 145 ribu dosis dan dikirim vaksin per minggu. Data terakhir, sebagian 50 ribu dosis sudah divaksin ke target sasaran,” demikian Mirza. (adi/rp)