TNI-Polri Tambah Personel Pengamanan WSBK Mandalika Jadi 3.000

0
Simulasi penanganan gangguan kamtibmas menjelang WSBK 2021 di area Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB. (Dok. Polda NTB)
Mataram – Jumlah personel pengamanan untuk event internasional World Superbike Championship (WSBK) dan Asia Talent Cup di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ditambah hingga dua kali lipat. Terbaru, jumlah aparat gabungan TNI-Polri yang akan dikerahkan mencapai 3.000 personel.

“Setidaknya minimal tiga ribu personel, karena kita terus melakukan updating tentang manajemen pengamanan ini. Tapi personel gabungan TNI-Polri minimal tiga ribu,” kata Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Irjen Mohammad Iqbal dalam keterangan tertulis, Rabu (10/11/2021).

Hal itu disampaikan Iqbal saat mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyaksikan simulasi pengamanan WSBK dan Asia Talent Cup di Sirkuit Mandalika siang tadi. Penambahan personel dilakukan, terang Iqbal, demi memberikan rasa aman sekaligus upaya sebagai pencegahan dari gangguan kejahatan secara maksimal.

Iqbal menyebut 3.000 personel gabungan akan berjaga di ratusan area. Dia menjelaskan, aparat keamanan tersebar dari perbukitan hingga jalan-jalan terowongan di NTB.

“Tentang titik-titik tersebut dan floating-floating tersebut hampir ratusan kita lakukan, bahkan di perbukitan, di terowongan, dan lain-lain,” ujar Iqbal.

Selain pengamanan pola terbuka, Iqbal memastikan pengamanan pola tertutup sudah dipersiapkan dengan matang oleh Polda NTB dan Korem 162/Wira Bhakti. “Dan kita tidak bisa buka (strategi pengamanan) semuanya ke ranah publik,” sambung dia.

Iqbal menyebut pihaknya dan Korem 162/Wira Bhakti serta Pemprov NTB telah menyiapkan strategi pengamanan secara detail, komprehensif, sinkron, dan kolaboratif. Semisal screening berlapis bagi penonton yang akan hadir di Sirkuit Mandalika.

“Seluruh penonton sudah di-screening sejak awal di lima pintu masuk NTB. Tentunya dari dua aspek. Pertama gangguan keamanan, biar kita yakin tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan dari seluruh penonton yang menuju Mandalika,” terang Iqbal.

“Dan kedua protokol kesehatan. Disiapkan ratusan kendaraan dari Dinas Perhubungan untuk menjemput semua penonton yang ada di 5 pintu masuk tersebut, dan di sana juga berlaku protokol kesehatan di bus,” sambung Iqbal.

Masih terkait protokol kesehatan, Iqbal menguraikan, calon penonton kembali diperiksa, baik dari segi keamanan maupun kesehatannya, di dua pintu masuk utama Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Screening dilakukan sebelum calon penonton memasuki shuttle bus yang disediakan untuk mengantar ke lokasi acara.

“Setelah masuk ke kawasan KEK Mandalika, kita berlakukan dua pintu masuk utama sekaligus masuk ke KEK Mandalika. Dilakukan screening lagi. Kita yakinkan bahwa sebelum pindah dari shuttle bus,” jelas Iqbal.

“Kita lakukan screening lagi apabila negatif (COVID-19) dan yakin (patuh) protokol kesehatan serta variabel gangguan kamtibmas tidak ada masalah, dibawa shuttle bus, dibawa ke beberapa pintu masuk (tribun sirkuit),” imbuh dia.

Terakhir, Iqbal memaparkan serangkaian simulasi pengamanan dan reaksi cepat telah digelar. Dari manajemen lalu lintas, penanganan aksi terorisme, hingga bencana alam.

“Tentang adanya patroli gabungan polantas dan Dishub pengurai kemacetan reaksi cepat, patroli gabungan TNI-Polri antisipasi gangguan keamanan, patroli protokol kesehatan gabungan TNI-Polri dan Dinkes,” papar Iqbal.

“Lanjut simulasi penanganan unjuk rasa, teror, bom, hingga gangguan bencana alam,” pungkas dia.

Sebelumnya, Polri mengatakan 1.500 personel gabungan TNI-Polri akan mengamankan pelaksanaan event internasional tersebut.

“Kira-kira ada 1.500-an ya. Itu juga termasuk melibatkan TNI,” ujar Asops Kapolri Irjen Imam Sugianto saat dihubungi, Selasa (9/11).

Imam menjelaskan, personel kepolisian yang akan mengamankan pelaksanaan World Superbike di Mandalika berasal dari Polda NTB beserta polres jajarannya. Helikopter hingga kapal juga disiapkan demi kelancaran event tersebut.

“Kita kira-kira mengerahkan polda jajaran NTB itu seribuan. Kemudian kita BKO (bantuan kendali operasi), helikopter, kapal, Polair, terus Brimob. Brimobnya tidak terlalu menonjol di sana ya,” katanya.

(aud/zak/detik)