Tol Simpang Indralaya-Prabumulih Dikebut, Target Operasi Awal 2023

0
Foto: Hutama Karya
Jakarta – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) memastikan pembangunan Ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih dapat tuntas tepat waktu. Diperkirakan ruas tol ini bisa mulai beroperasi pada awal 2023 mendatang.

Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan hingga saat ini proses konstruksi di Jalan Tol Simpang Indralaya-Prabumulih berjalan cukup baik terutama terkait proses pembebasan lahan.

“Di samping proses pengerjaan konstruksi yang telah mencapai 77,35%, proses pembebasan lahan pada ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih juga berjalan dengan sangat baik yaitu mencapai 96%,” terang Koentjoro dalam keterangan tertulis, Rabu (14/9/2022).

Koentjoro menilai lancarnya proses pembangunan ruas tol berkat dukungan dari pemerintah daerah setempat, sehingga perusahaan optimis dapat rampung tepat waktu. Dia berharap dengan adanya Tol Simpang Indralaya-Prabumulih yang melintasi tiga kabupaten dan kota, yakni Ogan Ilir, Prabumulih dan Muara Enim dapat mempersingkat waktu tempuh warga hingga 50% dari sebelumnya. Selain itu juga mempermudah mobilitas kebutuhan logistik, serta mampu meningkatkan perkembangan ekonomi daerah.

“Ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih memiliki main road sepanjang 65 Km dengan kecepatan rencana 100 Km/jam. Jika rampung nantinya, diperkirakan hanya membutuhkan waktu 1 (satu) jam dari Palembang menuju Prabumulih. Tol ini juga dilengkapi dengan 1 (satu) gerbang tol, 8 (delapan) overpass, 18 (delapan belas) jembatan dan 1 (satu) rest area agar pengguna jalan tol merasa nyaman,” papar Koentjoro.

Dia menjelaskan, dalam pengerjaannya pembangunan Ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih didukung berbagai inovasi teknologi, baik pada tahapan desain maupun konstruksi. Koentjoro menyebut proses desain tol menggunakan teknologi Building Information Modelling (BIM) dan LiDar untuk mendapatkan data aerial mapping yang lebih detail.

Sementara dalam tahapan konstruksinya, proyek ruas tol ini menggunakan inovasi teknologi Real Time Project Control System Dashboard yang dilengkapi dengan CCTV sehingga dapat memonitor pelaksanaan konstruksi secara real-time. Selain itu, pihaknya juga menerapkan budaya sadar risiko dengan penerapan Risk Management System guna meminimalisir kemungkinan risiko yang terjadi dalam pembangunan ruas tol.

“Penggunaan inovasi teknologi pada proyek ruas ini diharapkan dapat menjamin mutu serta efisiensi pengerjaan ruas tol,” katanya.

Sebagai informasi, hingga saat ini Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.066 Km dengan 519 Km ruas tol konstruksi dan 547 Km ruas tol operasi.

Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh di antaranya Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (140 Km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 Km), Tol Palembang – Indralaya (22 Km), Tol Medan Binjai (17 Km), Tol Pekanbaru – Dumai (131 Km), Tol Sigli Banda Aceh seksi 2, 3 dan 4 (Seulimeum – Jantho – Indrapuri – Blang Bintang) sepanjang 36 Km, serta Tol Binjai – Langsa seksi 1 Binjai – Stabat sepanjang 11,8 Km.

(fhs/hns/detik)