Dilansir dari VN Express pada Jumat (23/8/2024), sekelompok turis itu memesan tur dari agen perjalanan China selama 10 hari ke negara-negara Asia Tenggara.
Pada 16 Agustus, mereka dijadwalkan jalan jalan ke Little India. Usai mengunjungi kuil-kuil, kelompok turis itu diminta untuk berbelanja oleh-oleh yang sudah disiapkan oleh sopir bus yang merangkap sebagai pemandu.
Turis-turis itu menolak. Mereka terus menolak hingga kemudian meminta si sopir meminta maaf.
Bukannya berdamai, si sopir makin emosi dan menurunkan semua barang bawaan kelompok itu, meninggalkan mereka di Race Course Road selama empat jam.
![](https://rakyatpembaruan.com/wp-content/uploads/2025/01/Screenshot-2025-01-01-at-02-55-54-BajuBodo-Marketplace-Sulawesi-Selatan.jpg)
Para wisatawan itu kemudian mengajukan keluhan kepada Kedutaan Besar China di Singapura. Laporan itu diterima. Kemudian, kedutaan mengirim bus untuk membantu para wisatawan itu.
Badan Pariwisata Singapura (STB) telah menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki masalah tersebut.
“STB tidak akan menoleransi perilaku apa pun yang tidak menghormati atau membahayakan wisatawan. Kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan terhadap operator yang terlibat dalam praktik pariwisata yang buruk,” kata badan tersebut.
“Kami berkomitmen untuk menjaga reputasi Singapura sebagai tujuan yang aman dan ramah bagi semua wisatawan,” STB menambahkan.
(bnl/fem/detik)